Rupiah melemah, harga makanan dan minuman diprediksi naik 15 persen
Merdeka.com - Harga produk makanan dan minuman diperkirakan bakal meningkat hingga 15 persen. Ini lantaran biaya produksi terus melonjak seiring pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Demikian diungkapkan Direktur Industri Minuman dan Tembakau Kementerian Perindustrian Faiz Ahmad di kantornya, Jakarta, Rabu (18/3).
"Saya yakin ini akan berat, naiknya mendekati puasa. Karena elastisitas konsumen itu berkurang. Mereka bakal beli walau tinggi," tuturnya. "Jadi kan memang jelang puasa itu harga-harga naik, tapi dengan pelemahan rupiah ini, maka harganya bakal semakin naik."
Faiz mengatakan, industri makanan dan minuman di Tanah Air masih tergantung pada bahan baku impor, sebesar 70 persen. Tak heran, jika tren pelemahan rupiah membuat biaya produksi melonjak tajam.
"Pelemahan rupiah membuat biaya produksi meningkat hingga 10 persen, bahkan hal tersebut juga berimplikasi pada biaya distribusi yang diprediksi meningkat hingga 5 persen," ujarnya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permintaan Makanan dan Minuman Diprediksi Naik 30 Persen di Momen Ramadan dan Lebaran 2024
Untuk tahun 2024 ini, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.
Baca SelengkapnyaJelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaAwal Ramadan Pemerintah Naikkan Harga Eceran Tertinggi Beras, Cek Harganya di Sini
Kenaikan HET beras ini berlaku mulai 10- 23 Maret 2024 di 8 wilayah Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Prediksi Perputaran Uang Saat Musim Libur Lebaran Tembus Rp276 Triliun
Pemerintah memperkirakan perputaran uang selama musim lebaran tahun ini bisa mencapai Rp276 triliun.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan
Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnya