Rupiah melemah, bisnis properti diyakini tetap tumbuh tahun ini
Merdeka.com - Bisnis properti di Tanah Air diyakini tetap tumbuh tahun ini. Meskipun tren pelemahan rupiah yang masih terjadi memukul daya beli masyarakat.
"Ini yang harus membuat semangat para stakeholder dan jangan manja. Karena bisnis properti ini bisnis jangan panjang dan pelemahan rupiah merupakan satu siklus alamiah yang harus dijalani oleh properti di Indonesia. Artinya siklus ini dilalui dan pada waktunya nanti akan bangkit hanya tinggal menunggu waktu," ujar Pengamat Properti Ali Tranghanda saat acara Golden Property Award 2015, Jakarta, Rabu (26/8).
Kendati demikian, dia mengakui bahwa pengembang properti menengah atas paling terkena dampak pelemahan rupiah. Mengingat, mereka banyak mengimpor bahan baku.
"Itu terjadi penaikan penjualan di menengah ke bawah sekitar 10-12 persen. Yang menengah ke atas memang anjlok," jelas dia.
Terlepas dari itu, menurut Ali, pengembang properti tetap menunggu aksi pemerintah menghentikan pelemahan rupiah. Ini agar tak merembet menjadi krisis ekonomi.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaSektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca Selengkapnya