Rupiah Ditutup Perkasa ke Level Rp14.396 per USD
Merdeka.com - Rupiah ditutup menguat 10 poin terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ke level Rp14.396 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14. 407 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.370 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pemerintah mengklaim Indonesia relatif mampu menjaga kinerja ekonomi di tengah ancaman pandemi Virus Corona (Covid-19). Ini terlihat dari peringkat utang (rating) Indonesia yang tetap bertahan, tidak ada pemangkasan.
"Lembaga pemeringkat (rating agency) Moody's menaikkan peringkat surat utang Indonesia dari Baa3 ke Baa2. Namun, Moody's tetap memberi catatan seputar risiko yang bisa menghampiri Indonesia," ujar Ibrahim dalam riset harian, Jakarta, Selasa (23/3).
Dengan proyeksi (outlook) stabil sebenarnya kecil kemungkinan untuk penurunan rating. Apalagi dengan penerimaan negara yang terus meningkat, pemerintah akan semakin mampu membiayai pembangunan infrastruktur, perlindungan sosial, dan belanja lainnya.
"Bahkan jika pemerintah mampu mewujudkan hal tersebut, bukan tidak mungkin Moody's akan kembali memberikan kenaikan rating," jelas Ibrahim.
Namun. Moody's menggarisbawahi bahwa Indonesia perlu mewaspadai beberapa risiko jika tidak ingin mengalami penurunan rating. Pertama adalah jika Indonesia mengalami kemunduran dalam perbaikan kerangka kebijakan dan kelembagaan. Kedua adalah apabila pemerintah tidak mampu meningkatkan penerimaan negara secara signifikan.
Potensi Perluasan Penerimaan Negara
Moody's menyimpulkan bahwa potensi perluasan penerimaan negara dalam jangka menengah sangat terbatas. Ini mengindikasikan keterbatasan dalam efektivitas kebijakan dan menciptakan batasan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
"Ketiga adalah kekuatan finansial Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bila keuangan BUMN memburuk, maka bukan tidak mungkin akan menciptakan risiko yang merambat ke anggaran negara," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca Selengkapnya