Rupiah diprediksi menguat di kisaran Rp 11.123- Rp11.240 per USD
Merdeka.com - Laju nilai tukar rupiah diperkirakan kembali mengalami kenaikan. Rupiah berada di atas target resisten Rp11.240-Rp11.189-Rp11.123 (kurs tengah BI).
"Terapresiasinya Rupiah terimbas dari kenaikan sejumlah mata uang Asia dengan sentimen kenaikan indeks manufaktur China yang dibarengi dengan beredarnya spekulasi The Fed masih akan mempertahankan kebijakan stimulusnya setelah rilis data-data ketenagakerjaan masih di bawah ekspektasi," ujar Analis Trust Securities, Reza Priyambada dalam riset hariannya, Jakarta, Senin (28/10).
Selain itu, adanya pemberitaan kembali masuknya aliran modal asing ke pasar saham Indonesia turut membuat rupiah terapresiasi. Nilai mata uang rupiah pada Jumat sore (25/10) menguat ke posisi Rp11.001 per dolar AS dalam transaksi antarbank di Jakarta.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.
Baca Selengkapnya