Rupiah diprediksi kembali terperosok di zona merah
Merdeka.com - Analis Trust Securities Reza Priyambada memaparkan, laju nilai tukar Rupiah kembali masuk ke zona merah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan bergerak di kisaran Rp 11.438-Rp 11.420 (kurs tengah BI).
"Laju Rupiah di bawah level support Rp 11.428," katanya, Selasa (22/4).
Dia melanjutkan, pelemahan ini seiring menguatnya dolar AS pasca-pelaku pasar merespon negatif rilis membesarnya impor Jepang yang menyebabkan nilai tukar Yen mengalami pelemahan.
Di sisi lain, penguatan dolar AS juga ditopang perkiraan membaiknya data-data ekonomi negeri Paman Sam. Meski laju dolar AS terhadap poundsterling dan Euro mengalami pelemahan namun, dengan rendahnya yen membuat laju USD dapat terlihat lebih tinggi dibandingkan laju sejumlah mata uang Asia.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaPuncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran atau 8 April 2024, dengan porsi 13,74 persen atau setara 26,6 juta pergerakan.
Baca Selengkapnya