Rupiah Berpotensi Menguat Didukung Sentimen Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi menguat di perdagangan hari ini, Kamis (12/11). Pagi tadi, Rupiah dibuka di Rp14.080 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.085 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah langsung melemah ke Rp14.120, dan masih melanjutkan pelemahannya hingga ke posisi Rp14.170 per USD. Rupiah sempat stagnan, namun akhirnya menguat dan saat ini berada di Rp14.165 per USD.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta masih berpotensi menguat didukung sentimen kemajuan pengembangan vaksin untuk covid-19.
"Aset berisiko kelihatannya masih menarik untuk para pelaku pasar hari ini dengan sentimen positif dari kemajuan pengembangan vaksin covid-19," kata Ariston di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (12/11).
Menurutnya, vaksin adalah faktor kunci yang bisa mengeluarkan negara-negara dari pandemi dan mendorong pemulihan ekonomi kembali. Dia memperkirakan hari ini rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.000 per USD hingga Rp14.150 per USD.
"Rupiah masih berpeluang menguat kembali ke area Rp14.000 hari ini dengan masih adanya sentimen positif tersebut, meskipun rupiah sedikit melemah kemarin karena konsolidasi," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca Selengkapnya