Rupiah anjlok, pedagang perkecil ukuran tahu dan tempe
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah yang terus melemah dalam waktu belakangan turut memengaruhi harga kacang kedelai yang terus melejit. Akibatnya, juga berdampak pada tahu dan tempe di pasar tradisional yang secara ukuran ikut mengecil.
Seorang pedagang tahu dan tempe di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Yati mengatakan agar harga jual masih sama, dia menyiasatinya dengan membuat ukuran tahu menjadi sedikit lebih kecil demi mengakali harga bahan baku kacang kedelai yang meninggi.
"Harga Tahu Bandung di sini masih sama, Rp 6 ribu per 10 potong (kecil). Tempe juga, masih Rp 5 ribu selonjor (sepotong besar). Tapi ukurannya dibuat lebih kecil gara-gara harga kacang (kedelai) yang impor itu sekarang mahal," ujar dia kepada Liputan6.com di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Minggu (9/9).
Namun, dia mengaku tak tahu betul harga kacang kedelai impor di pihak produsen. "Itu sih yang tahu para pembuatnya, saya cuman jualan aja di sini," sambungnya.
Sementara itu, seorang penjual tahu-tempe lain di pasar yang sama bernama Taufik (45) menuturkan hal serupa. Dia mengatakan harga jualnya kini masih standar.
"Tahu Bandung masih Rp 6 ribu (isi 10 potong kecil), tahu semur Rp 5 ribu. Kalau tempe selonjor/sepotongnya Rp 7 ribu," ungkap dia.
"Masih standar harganya. Boro-boro mau dinaikin, pembeli sekarang aja sepi," keluh Taufik.
Senada dengan dua pedagang sebelumnya, Fauzi (32) yang merupakan pedagang tempe di Pasar Kebayoran Lama menyatakan, dia memang mengetahui informasi perihal kenaikan harga impor kacang kedelai. Namun demikian, itu saat ini belum berimbas pada produk tempe dagangannya.
"Harga kacang kedelai impor dan Rupiah yang terus tinggi sekarang belum ngaruh ke harga tempe, belum naik. Ini saya jual sekitar 1/4-1/3 kg harganya masih Rp 5 ribu. Makin siang malah makin ke bawah (harganya), bisa saya turunin sampai Rp 3 ribu," tutur dia.
Reporter: Maulandy Rizki Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Curhat Pedagang: Harga Beras Bertahan Mahal Jelang Bulan Puasa, Pelanggan Terus Berkurang
Kenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pedagang Pasar Angso Duo Jambi, Anies Janji Bereskan Harga Sembako Jika jadi Presiden
Anies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Blusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok
Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaFOTO: Keluh Pedagang dan Pembeli di Tengah Kenaikan Tajam Harga Beras di Pasar Tradisional
Para pedagang beras mengungkap harga beras di pasaran mengalami kenaikan rata-rata Rp 2000.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Cek Stok Beras di Pasar Johar Karawang, Pasokan Sudah Mendekati Normal
Tambahan pasokan dari beras SPHP sebesar 300 ton perhari membuat pasokan beras di Karawang sudah mendekati pasokan normal.
Baca SelengkapnyaHarga Telur Ayam Naik Tajam Jelang Ramadan, Pedagang Khawatir Pelanggan Kabur
Ipah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaHarga Telur Ayam Mulai Turun Jelang Idul Fitri, Ternyata Ini Pemicunya
Harga telur saat ini sudah mendekati harga acuan yang ditentukan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPejuang Rupiah, Dagangan Kakek Tukang Talenan Kayu Ini Diborong Mayjen Kunto 'Ayo Makan Dulu'
Kakek tukang talenan menyita perhatian Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo.
Baca Selengkapnya