Runtuhnya kekayaan miliuner Saudi Arabia
Merdeka.com - Sebagai negara penghasil minyak, ekonomi Timur Tengah kini bergejolak karena rendahnya harga minyak dunia. Kondisi ini diperparah fluktuasi pasar saham internasional. Keadaan ini disebut akan memukul kekayaan miliuner Arab Saudi di tahun mendatang.
WealthInsight baru-baru ini membuat laporan yang menyebut bahwa dalam lima tahun ke depan akan terjadi pelemahan pertumbuhan orang kaya di Saudi. Tingkat pertumbuhan miliuner Saudi disebut hanya akan mencapai 12,4 persen dari 2015 ke 2020. Angka ini menurun drastis dibandingkan pertumbuhan 2010 ke 2015 yang mencapai 25 persen.
Dari data WealthInsight, pada 2020 mendatang terdapat sekitar 55.245 orang kaya Saudi dengan harta di atas USD 1 juta. Ini belum termasuk tempat tinggal utama mereka. Jumlah miliuner tersebut hanya naik tipis jika dibandingkan 2015 yang mencapai 49.150. Sedangkan jumlah penduduk Saudi mencapai 29 juta orang.
Seperlima dari miliuner Saudi memperoleh kekayaan dari hasil minyak. Penurunan harga hingga 50 persen saat ini menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan orang kaya.
"Namun ini bukan satu-satunya faktor penyebab penurunan, ada kekhawatiran lain dari kerajaan kaya," ucap Kepala WealthInsight, Oliver Williams seperti dilansir dari CNBC di Jakarta, Rabu (29/7).
Menurut Williams, turunnya harga minyak dunia hanya sebagian penyebab menurunnya jumlah orang kaya Saudi. Faktor lainnya adalah anjloknya pasar saham kerajaan dan terjadinya dua perang perbatasan. Kemudian persaingan dengan Iran dinilai juga sangat berat.
Pasar saham Saudi atau Tadawul Stock Exchange resmi dibuka untuk investor asing pada 15 Juni lalu.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SGIE adalah sebuah laporan yang mana dalam laporan tersebut menampilkan peringkat negara-negara yang menerapkan ekonomi syariah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif di seluruh lapangan usaha di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaGanjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaAS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaTantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya