Rizal Ramli buka-bukaan soal kontroversi bebas visa bagi 169 negara
Merdeka.com - Meski Indonesia sudah memberlakukan Bebas Visa Kunjungan (BVK) kepada 169 negara, namun belum semua negara memberlakukan kebijakan serupa untuk warga Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengaku mendapat keluhan mengenai kebijakan yang belum berlaku serupa ini.
"Memang ada kontroversi, jangan berikan mereka bebas visa, rakyat kita tidak diberikan bebas visa mereka, maunya supaya timbal balik," kata Rizal saat melakukan peninjauan di Terminal Kedatangan Internasional 2D, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (25/4).
Meski demikian, Rizal menilai belum berlakunya kebijakan BVK untuk warga negara Indonesia yang ingin berkunjung ke beberapa negara yang sudah diberi BVK oleh pemerintah Indonesia, patut disyukuri. Sebab, hal ini akan membatasi devisa Indonesia justru lari ke luar negeri melalui WNI yang bebas melancong ke negara-negara lain.
"Tapi bersyukur tidak diberikan bebas visa semua, karena kalau dikasih bebas visa, orang Indonesia keluyuran semua keluar negeri, kita bukan dapat devisa tapi habis devisanya, negatif," ujar Rizal.
Namun, Rizal mengatakan, apabila pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia sudah semakin meningkat, maka pemerintah akan meminta kebijakan serupa ke negara-negara tersebut.
"Saya janji kalau pendapatan masyarakat Indonesia sudah USD 15.000 kita urusin minta bebas visa. Sementara yang minta minta bebas visa dari negara-negara tersebut untuk pejabat negara, kalangan bisnis dan mahasiswa. Supaya mereka diberikan kemudahan soal visa di 169 negara tersebut," jelas Rizal.
Dalam peninjauan tersebut juga Rizal mendapati total jumlah kunjungan warga negara asing ke Indonesia melalui pintu Bandara Soekarno-Hatta, mulai Januari hingga April sebanyak 502.669 pengunjung.
"Yang bebas visa 268.715 orang. Jadi kami minta teman-teman untuk sosialiasikan supaya orang senang masuk Indonesia. Di kalangan bisnis dampaknya lebih cepat," ujar Rizal.
Rizal mencontohkan delegasi bisnis asal Jepang yang masuk ke Indonesia sebelumnya maksimum 300 orang. Dengan adanya BVK, jumlah delegasi bisnis dari Jepang mencapai 1.300 orang.
"Delegasi Belgia biasanya 100 kemarin lebih dari 350, ini juga akan tingkatkan kerjasama bisnis dengan negara bebas visa," tutup Rizal.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19
Warga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).
Baca SelengkapnyaBebas Visa Bukan Solusi Tingkatkan Kunjungan Turis Asing ke Indonesia, Ini Alasannya
Sudah seharusnya Indonesia adaptif dalam melihat pergeseran perilaku wisatawan global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wamen Raja Juli Serahkan Sertifikat Tanah Makam Sunan Bonang
Sudah sepatutnya makam yang kerap menjadi tujuan wisata religi masyarakat memiliki kepastian hukum.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia Diminta Tak Asal Pakai Visa untuk Berhaji, Ini Risikonya Jika Tetap Nekat
Petugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca SelengkapnyaKisah Empat WNI di Malaysia Lolos dari Hukuman Mati dan Seumur Hidup
Pengacara mengatakan kepada majelis hakim pemohon telah menyatakan insaf dan bertobat, dan hanya sekali mengajukan banding ke Mahkamah Tinggi.
Baca SelengkapnyaMinta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaMenurun Tajam, Jumlah Turis Asing Kunjungi Indonesia Hanya 917.000 di November 2023
Amalia menyebut, turis asing yang berkunjung ke Indonesia pada November 2023 didominasi asal Malaysia sebesar 15,45 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya