Merdeka.com - Walikota Surabaya Tri Rismaharini menargetkan pertumbuhan investasi di 2016 bisa mencapai angka 7 persen, meningkat dari 2015 sebesar 6 persen. Target ini dilihat dari usaha mikro kecil menengah yang mengalami perkembangan cukup pesat di Surabaya.

Dalam tiga tahun terakhir UMKM di Surabaya sudah mengalami perkembangan, dimana sejak 2010 sudah ada 3.000 UKM. Bahkan, kata Risma, 92 persen dari pertumbuhan investasi di Surabaya berasal dari UKM.

"Kita tidak hanya mencermati pertumbuhan ekonomi yang tersurat, tapi harus tahu yang tersirat. Di dalamnya harus tahu UMKM berada di dalam putaran itu. misalnya ada sektornya, saya cek ukuran UKM saya apakah masuk di dalam sektor itu," ujar Risma di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (24/2).

Dia mengaku, warga Surabaya diajarkan untuk memiliki usaha sendiri. Sehingga, peluang terbukanya kesempatan kerja di kota pahlawan tersebut akan semakin besar.

"Saya latih, karang taruna saya hidupkan lagi untuk dia ciptakan tenaga kerja. Mereka cepet sekali, satu tahun sudah bisa punya pegawai 50 orang, pegawainya dalam satu tim," kata dia.

Dengan banyaknya UKM, tingkat pemutusan hubungan kerja (PHK) di Surabaya pun kecil. Sebab, Pemkot Surabaya tetap menjaga perekonomian di kota itu.

"Contohnya PBB (pajak bumi dan bangunan) tahun ini tidak mau saya naikkan. Kemudian saya buat jaringan air bersih. Di bawah kewenangan pemerintah pokoknya saya tidak naikkan. Perizinan diberikan kemudahan. Saya usahakan mereka tidak kena bunga karena izinnya tidak keluar," pungkas dia.