Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Revisi UU Cipta Kerja Disebut Dorong Rupiah Ditutup Menguat

Revisi UU Cipta Kerja Disebut Dorong Rupiah Ditutup Menguat Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Di hari terakhir tahun 2021, rupiah ditutup menguat 7 poin di level Rp 14.262 per USD dari penutupan sebelumnya Rp 14.270 per USD. Sementara perdagangan awal tahun 2022 pada 3 Januari mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 14.240 - Rp 14.290 per USD.

"Dalam perdagangan akhir tahun 2021, rupiah ditutup menguat tipis 7 poin," kata Analis Rupiah Ibrahim Assuaibi kepada wartawan, Jakarta, Jumat (31/12).

Menguatnya rupiah sore ini sebagai bentuk respon pasar terhadap upaya pemerintah yang mempercepat revisi Undang-Undang Cipta Kerja seperti diminta Mahkamah Konstitusi. Meskipun pemerintah diberi waktu 2 tahun, namun saat ini dua undang-undang yang diperbaiki telah masuk dalam daftar prioritas legislasi nasional (prolegnas).

"Proyek revisi UU Cipta Kerja ini bakal masuk ke dalam program prioritas legislasi nasional prioritas tahun 2022," kata Ibrahim.

Dua undang-undang yang akan direvisi yakni UU no 12 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan UU no 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. "Prosesnya, revisi akan dilakukan untuk UU Nomor 12 terlebih dahulu, baru setelah itu UU Cipta Kerja direvisi," imbuhnya.

Sebagai informasi, pada bulan November yang lalu, Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan dan memerintahkan kepada DPR dan Pemerintah untuk memperbaiki UU Cipta Kerja dengan batas maksimal waktu perbaikan 2 tahun.

Faktor Eksternal

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka ini menjelaskan dari sisi eksternal, penguatan rupiah sore ini dipicu karena dolar cenderung melemah. Namun berada di jalur penguatan tahunan terbesar sejak 2015.

Hal ini disebabkan penurunan data klaim pengangguran mingguan yang membantu meredakan kekhawatiran lonjakan penyebaran Covid-19 varian omicron yang akan mengekang pemulihan ekonomi. Selain itu patokan hasil Treasury AS 10-tahun turun dari tertinggi satu bulan pada hari Kamis, tetapi tidak ada katalis utama dan banyak pedagang sudah berlibur.

"Klaim baru untuk tunjangan pengangguran AS turun dalam minggu menjelang Natal dan daftar tunjangan turun ke level terendah era pandemi minggu sebelumnya, data menunjukkan, menandakan tidak ada dampak pada pekerjaan dari varian Omicron yang menyebar dengan cepat," kata dia.

Penurunan klaim pengangguran terjadi bahkan ketika penyebaran virus corona di Amerika Serikat mencapai rekor tertinggi pada 2 hari berturut-turut. Berdasarkan data yang dirilis, pada hari Kamis menunjukkan klaim pengangguran awal di AS turun menjadi 198.000 minggu lalu.

Selain itu, Saham Asia Pasifik sebagian besar naik pada Jumat pagi. Melemahnya dolar juga sebagai akibat indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur di China sebesar 50,3 dan non-manufaktur sebesar 52,7. Angka ini nyatanya lebih baik dari perkiraan di Desember dan reli di ekuitas China yang terdaftar di Amerika Serikat.

"Kedua indeks melebihi ekspektasi dan tetap di atas tanda 50 yang menunjukkan pertumbuhan," katanya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Tak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini
Tak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini

Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.

Baca Selengkapnya
Uang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya
Uang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya

Kepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman

Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya