Respons Mal dan Perkantoran Dibuka, Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp14.155 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) mengalami penguatan dalam penutupan perdagangan hari ini, Senin (15/6). Dalam perdagangan sore ini, Rupiah ditutup menguat tipis 18 poin di level Rp14.115 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.133 per USD.
Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, dalam masa tak menentu akibat pandemi virus corona di mana ekspor tumbuh negatif, begitu pula Impor yang turun tajam yang mengisyaratkan perekonomian akan terjadi stagnasi.
"Namun di luar dugaan neraca perdagangan indonesia yang dirilis Badan Pusat Statistik di Mei terjadi surplus USD 2,09 miliar secara bulanan. Realisasi tersebut lebih baik dari defisit USD 350 Juta pada April 2020 dan surplus USD 210 Juta pada Mei 2019," ujarnya.
Secara total neraca perdagangan Indonesia surplus USD 4,31 miliar pada Januari hingga Mei 2020. Realisasi tersebut lebih baik dari defisit USD 2,14 miliar pada Januari hingga Mei 2019.
"Surplus membawa angin segar bagi pergerakan mata uang Garuda, yang saat ini terus di ombang-ambing oleh ketidakpastian akibat pandemi Virus Corona dan perkiraan pertumbuhan ekonomi global terjadi kontraksi baik yang dirilis oleh IMF, Bank Dunia maupun OECD yang di jadikan topik utama dalam minggu ini," jelasnya.
Mal Dibuka
Di sisi lain dibukanya mal dan perkantoran di DKI Jakarta mempermudah pemerintah dan Bank Indonesia melakukan konsolidasi dengan menerapkan kebijakan strategi bauran ekonomi.
"Hal ini akan menambah kepercayaan tersendiri bagi pelaku pasar sehingga ada harapan roda ekonomi akan kembali berputar dan ekonomi kembali stabil sehingga arus modal asing akan kembali masuk ke pasar dalam negeri," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaRupiah Anjlok, Airlangga Masih Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen Karena Ini
Meskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnya