Realisasi investasi semester I 2015 mampu serap 611.156 tenaga kerja
Merdeka.com - Indonesia menjadi salah satu tujuan investor asing untuk menanamkan modalnya pada 2015. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, setidaknya ada lima negara besar yang sudah siap untuk menggelontorkan miliaran Dolar pada tahun ini.
"China USD 10,7 miliar, British Virgin Islands USD 4,9 miliar, Malaysia USD 3,6 miliar, Singapura USD 3,2 miliar dan Jepang USD 2,3 miliar," ungkapnya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (23/7).
Dia menambahkan, Pulau Jawa masih menjadi magnet utama bagi para investor, baik lokal maupun asing. Pasalnya, pulau ini memiliki infrastruktur memadai serta jumlah tenaga terampil. Nampak dari jumlah proyek yang direncanakan akan dilaksanakan di Pulau Jawa, yaitu sebanyak 3.324 proyek, atau sebanyak 66 persen dari total rencana proyek semester I 2015.
"Sedangkan rencana nilai investasi untuk Pulau Jawa adalah Rp 340 triliun atau 47 persen dari total rencana investasi semester I 2015 yang sebesar Rp 721,9 triliun," terangnya.
Untuk lima provinsi dengan jumlah rencana investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah Bali Rp 30 triliun, Banten Rp 23 triliun, Jawa Barat Rp 23 triliun, Sulawesi Tengah Rp 21 triliun dan Jawa Timur Rp 19 triliun. Sedangkan rencana investasi Penanaman Modal Asing (PMA) adalah Jawa Barat USD 8,1 miliar, Jawa Timur USD 5,7 miliar, Kalimantan Timur USD 4,8 miliar, Sulawesi Selatan USD 4,6 miliar dan DKI Jakarta USD 4,2 miliar.
"Proyek–proyek investasi PMDN dan PMA yang Izin Prinsip Penanaman Modal terbit pada periode Januari – Juni 2015, direncanakan akan dapat menyerap tenaga kerja Indonesia langsung sebanyak 611.156 orang, dengan rincian oleh PMDN sebanyak 413.049 orang dan oleh PMA sebanyak 198.107 orang," ungkap Franky.
Potensi penyerapan tenaga kerja proyek-proyek investasi PMDN dan PMA cukup besar ini dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha-usaha penunjang dan pendukung. Selain itu usaha-usaha hulu dan hilir dapat mendorong percepatan pembangunan dan meningkatkan perekonomian daerah. Sehingga membangun daerah-daerah yang terisolasi.
Untuk itu, dia mengharapkan, adanya peran serta masyarakat, pemerintah pusat dan daerah untuk ikut membantu dan memfasilitasi percepatan realisasi investasi atas rencana investasi tersebut.
"Agar dapat terealisasinya rencana investasi PMA dan PMDN, serta meningkatkan minat investasi di wilayah luar Jawa, Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif," tutup Franky.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaPada 2023, Singapura menjadi sumber investasi terbesar bagi Indonesia, diikuti China, Hong Kong, Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaJumlah masyarakat berstatus sebagai pekerja meningkat 2,66 juta orang dari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko rendah, investasi jangan pendek juga dapat menghasilkan untung dalam waktu yang singkat.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya