Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Raup untung dari racun

Raup untung dari racun ilustrasi tembakau dan rokok. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Bicara soal tembakau tak bisa dipisahkan dari sejarah kejayaan di zaman kolonial Belanda dan bisnis industri rokok era tradisional hingga modern. Sulitnya melepaskan diri dari belenggu kebiasaan merokok, membuat industri tembakau dan industri rokok tetap bertahan di tengah terpaan gelombang.

Budidaya tembakau mulai dilakukan Belanda ketika menjajah Indonesia. Saat itu, Belanda sengaja menumbuhkembangkan tembakau Indonesia yang diakui punya kualitas nomor wahid untuk bahan baku rokok baik cigarette maupun cerutu. Terangkatlah nama Tembakau Deli hingga ke benua biru, Eropa.

Meskipun dalam perjalanannya mengalami pasang surut, industri tembakau lokal tetap bertahan. Kekuatannya terletak dari tingginya konsumsi rokok di masyarakat. Indonesia adalah negara ketiga konsumsi rokok terbesar dunia setelah China dan India. Tidak heran jika omzet bisnis industri tembakau nasional bisa mencapai bernilai triliunan Rupiah.

“Omzet bisa hampir Rp 500 triliun,” ujar Wakil Ketua Asosiasi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo saat berbincang dengan merdeka.com di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (27/3).

Keuntungan tidak hanya dinikmati pelaku industri tembakau, tapi juga industri rokok baik skala tradisional maupun pabrik modern. Tengok saja bagaimana bisnis rokok sukses mengantarkan 'Duo Djarum' yakni Robert dan Michael Hartono bercokol jadi orang terkaya nomor satu dan dua di Indonesia.

Regulasi pemerintah dibuat semakin ketat terhadap bisnis industri rokok. Alasannya tak lain karena faktor kesehatan. Salah satunya PP Nomor 109 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa produk Tembakau bagi kesehatan yang dikeluarkan pemerintah pada 2012. Aturan ini mengacu Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) yang digagas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2003.

Ketatnya aturan soal rokok dan tembakau cukup berpengaruh dari sisi bisnis. Buktinya, secara perlahan satu per satu pabrik rokok mulai menghentikan produksinya alias gulung tikar. Namun, industri rokok dan tembakau masih tetap bertahan.

Regulasi lain datang terkait kewajiban bagi produsen rokok mencantumkan gambar bahaya merokok pada bungkus rokok yang diproduksi. Regulasi ini untuk mengingatkan konsumen betapa pentingnya kesehatan. Dengan harapan, angka konsumsi rokok nasional bisa berkurang.

Lagi-lagi, regulasi itu tak banyak berpengaruh alias tidak terlalu signifikan menghambat kebiasaan merokok orang Indonesia.

"Tapi ya merokok itu kebiasaan. Ada penurunan tapi orang kadang-kadang berpikir beli rokoknya bukan gambarnya," ungkapnya.

Beberapa pihak justru mengambil celah bisnis dari aturan ini. Mereka memproduksi bungkus rokok tanpa gambar 'menyeramkan'.

"Justru ada ide-ide kreatif yang orang jualan rokok juga jualan stiker. Buat ditutupin. Tempat-tempat rokok juga jadi semakin laku sekarang," katanya.

Pendapat Arief Darussalam, salah satu perokok secara tidak langsung memberi gambaran kuatnya bisnis rokok. Dia sama sekali tidak terpengaruh akan berbagai gambar menyeramkan yang kini muncul di bungkus rokok. “Enggak ngaruh ya. Karena sudah kebiasaan ya susah,” ucapnya.

Meski tingkat konsumsinya tidak berubah, Arief tidak menampik, gambar dampak merokok tersebut kerap mempengaruhi psikologisnya. Untuk itu, Arief menyiasati hal itu.

"Sekarang saya pakai tempat rokok yang beda. Jadi rokok saya beli, isinya saya pindahan ke tempat rokok. Habisnya kalau lihat gambar-gambar itu ya memang sih jadi agak eneg," tandasnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hanya Untung Rp 300 Perak, Kakek Usia 100 Tahun Ini Bertahan Hidup dari Jualan Kerupuk Keliling

Hanya Untung Rp 300 Perak, Kakek Usia 100 Tahun Ini Bertahan Hidup dari Jualan Kerupuk Keliling

Kakek ini diketahui berjualan di sekitar GBLA, Bandung.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok

Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok

Aksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Asongan Mengeluh

Penjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Asongan Mengeluh

Penjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh

Baca Selengkapnya
Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?

Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?

Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?

Baca Selengkapnya
Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Baca Selengkapnya
Kemenkop UKM dan KPPU Sepakat Dorong Pelaku UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Besar

Kemenkop UKM dan KPPU Sepakat Dorong Pelaku UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Besar

Teten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.

Baca Selengkapnya
Pensiunan Aparat Asal Muara Jambi Ini Berkebun Aren dengan Omzet Miliaran, Kalahkan Kelapa Sawit

Pensiunan Aparat Asal Muara Jambi Ini Berkebun Aren dengan Omzet Miliaran, Kalahkan Kelapa Sawit

Peluang bisnis menanam pohon aren di perkebunan milik pribadi bisa meraup omzet hingga miliaran.

Baca Selengkapnya
Jual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau

Jual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau

Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.

Baca Selengkapnya