Raup untung dari kesadaran penduduk bersepeda selamatkan bumi
Merdeka.com - Polygon, sepeda asal Surabaya, kini telah berhasil menjual produknya ke sejumlah negara dunia. Lahir dari desa kecil di Desa Wadungasih, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur pada 1989, kini Polygon sudah terkenal di 17 negara Eropa serta sejumlah negara lain di Asia.
PT Insera Sena, produsen Polygon, mengaku permintaan sepeda terus meningkat tiap tahunnya. Salah satunya disebabkan maraknya isu pemanasan global dan tren bersepeda di Tanah Air yang makin bertumbuh.
Manajer PT Insera Sena, Hary Rusli, mengatakan kesadaran masyarakat untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan akibat pemanasan global meningkatkan permintaan produksi sepeda setiap tahunnya.
Selain ekspor, produk Polygon sebagian besar juga diproduksi untuk di dalam negeri. Menurutnya, 85 persen produksi Polygon untuk memenuhi permintaan pasar Indonesia. Sisanya baru diekspor ke sejumlah negara seperti Singapura, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Korea.
Sebelumnya, Polygon sukses menjajah pasar Belanda. Belanda yang terkenal sebagai negara sepeda, ternyata mendapatkan pasokan salah satunya dari Indonesia. Melalui distributor Polygon di Belanda, Buycycle, sepeda asal Indonesia itu telah memikat hati konsumen Belanda sejak tahun lalu.
Hal ini terungkap dari pertemuan antara Koordinator Fungsi Ekonomi dan Tim Fungsi Ekonomi KBRI Den Haag dengan manajemen Buycycle di Rotterdam, Belanda. Demikian dikatakan Sekretaris I Pensosbud KBRI Den Haag, Danang Waskito seperti dilansir Antara, London, Selasa (24/2).
Menurut Danang, sepeda merek Polygon telah dikenal di Asia dan Oceania sebagai sepeda sportif berkualitas tinggi yang diproduksi di Surabaya.
Sebagai negara pengguna sepeda tertinggi di dunia, maka potensi keuntungan bisnis ini sangat besar. Maka dari itu, kehadiran Polygon di Belanda melalui distributor Buycycle diharapkan dapat terus berkembang dan meraih pasar yang baik.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaPeneliti Ungkap Generasi Muda Punya Ukuran Otak yang Lebih Besar, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan
Ternyata ukuran otak generasi muda lebih besar dari generasi sebelumnya. Ini dampak bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaJangan Sembarangan, Ini Bahaya Tukar Uang Baru di Pinggir Jalan
Melakukan penukaran uang dipinggir jalan berisiko merugikan masyarakat atas potensi peredaran uang palsu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaPensiunan Aparat Asal Muara Jambi Ini Berkebun Aren dengan Omzet Miliaran, Kalahkan Kelapa Sawit
Peluang bisnis menanam pohon aren di perkebunan milik pribadi bisa meraup omzet hingga miliaran.
Baca Selengkapnya9 Persiapan Sebelum Berolahraga di Luar Ruangan saat Polusi Udara Tinggi
Berolahraga di luar ruangan tetap bisa dilakukan dengan aman kendati polusi udara tinggi dengan sejumlah cara.
Baca SelengkapnyaCara Mengurangi Dampak Polusi Udara, Mulai dari Kebiasaan Sendiri
Di tengah paparan polusi udara, kita masih punya harapan untuk meminimalisir dampaknya dan mencegah situasi menjadi lebih kritis.
Baca SelengkapnyaAwasi Penyaluran Pupuk Subsidi, Pupuk Kaltim Resmi Perpanjang Kerja Sama dengan Kejati Kaltim
Hal ini mengingat pemenuhan pupuk bagi petani wajib teralokasi sesuai kebutuhan di daerah, mengacu data pemerintah.
Baca SelengkapnyaEnam Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang Masih Berkeliaran, Ingatkan Keluarga Tak Bantu Pelarian
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan delapan tahanan sudah ditangkap dalam tiga hari pengejaran
Baca Selengkapnya