Raup untung besar dari jualan BBM, Pertamina & Luhut dipanggil DPR
Merdeka.com - Komisi VII DPR RI akan memanggil direksi PT Pertamina dan Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan pada Kamis (1/9). DPR berencana akan meminta klarifikasi atas laba besar PT Pertamina pada Semester 1-2016 yang mencapai Rp 23 triliun.
Banyak yang pandangan bahwa laba tersebut merupakan hasil dari penjualan BBM kepada masyarakat yang mahal, jauh atas harga keekonomian yang membebani masyarakat.
"Nanti jadi kita panggil Pertamina bersama Menteri ESDM juga, ini bakal ramai," ucap Wakil Ketua Komisi VII DPR, Fadel Muhammad lewat pesan singkatnya kepada merdeka.com di Jakarta, Selasa (30/8).
Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) meraih laba bersih sebesar USD 1,83 miliar atau sekitar 23 triliun pada semester I-2016. Angka ini Naik 221 persen ketimbang periode sama tahun lalu. Hal ini justru menuai keprihatinan di lingkungan DPR.
"Itu yang akan kita klarifikasi laba Pertamina. Kasihan masyarakat harus menanggung beban di atas keuntungan Pertamina, kita akan luruskan hal ini."
Sejak pertengahan 2014, harga minyak telah menurun hingga lebih dari 60 persen. Namun faktanya harga BBM yang dijual Pertamina tidak turun sebesar itu.
Sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan pengalihan BBM subsidi ke sektor yang lebih tepat seperti kesehatan dan lainnya, harga BBM sempat menyentuh angka Rp 8.500 per liter (bensin) dan Rp 7.500 per liter (solar) di bulan November 2014, saat ini BBM subsidi tersebut dijual Rp 6.550 per liter (bensin) dan Rp 5.250 per liter (solar).
Dengan harga BBM di kisaran Rp 6.550 per liter, keuntungan Pertamina dari hasil penjualan BBM memang besar. Dengan asumsi rata-rata harga minyak sebesar USD 40 per barel, dengan kurs Rp 13.200 per USD, harga minyak menjadi Rp 528.000 per barel.
Jika satu barel setara dengan 160 liter BBM, minyak mentah itu dibeli hanya Rp 3.300 per liter. Dengan menghitung biaya produksi minyak mentah ke BBM yang sebesar 25 persen, biaya produksi satu liter BBM hanya Rp 4.125 per liter.
Tingginya harga BBM juga pernah disebut Ekonom The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati. Enny menilai PT Pertamina menikmati untung besar saat harga minyak dunia anjlok hingga USD 30 per barel. Harusnya, anjloknya harga minyak ini diikuti dengan turunnya harga BBM.
"Keuntungan Pertamina saat harga minyak turun drastis ini sangat luar biasa. Bahwa ada kerugian di hulu iya, namun selama ini juga tidak transparan berapa sebenarnya keuntungan yang didapat. Apakah keuntungan itu juga dirasakan rakyat? Rakyat malahan jadinya yang mensubsidi Pertamina," jelas Enny di Jakarta, Senin (22/2) lalu.
Enny menambahkan Pertamina harusnya melaporkan ke publik terkait penjualan BBM tersebut. Menurut dia, Pertamina sangat tidak transparan. Padahal, dengan menjual harga tinggi di atas harga kewajaran, mereka bisa mendulang untung besar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaTahun Baru 2024 Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftarnya di Sini
Di awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaKabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia
Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaKabar Baik, Tak Ada Kenaikan Harga Pertamax dan BBM Non Subsidi Bulan Ini
Pertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaDirut Pertamina Tak Bisa Asal Cabut Izin SPBU Nakal Mainkan Takaran BBM, Ternyata Ini Penyebabnya
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca Selengkapnya