Rasio kredit bermasalah BNI di 2017 turun menjadi 2,3 persen
Merdeka.com - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI), Achmad Baiquni, mengatakan rasio pinjaman bermasalah atau non performing loan (NPL) mengalami penurunan dari 3,0 persen di 2016 menjadi 2,3 persen di 2017. Perseroan menyalurkan total kredit Rp 441,31 triliun sepanjang 2017.
Di mana, sebesar 78,3 persen atau Rp 345,50 triliun disalurkan ke segmen business banking. Sedangkan, sisanya sebesar Rp 71,4 triliun atau 16,2 persen dari total kredit disalurkan ke segmen konsumer.
"Selebihnya, Rp 24,37 triliun atau 5,5 persen dari total kredit disalurkan melalui perusahaan-perusahaan anak," kata Baiquni di Kantornya, Jakarta, Rabu (17/1).
Sementara itu, untuk kredit segmen bisnis, sebesar Rp 134,40 triliun disalurkan kepada debitur korporasi non Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Angka ini tumbuh 14,9 persen dibandingkan 2016. Adapun sebesar Rp 84,37 triliun disalurkan pada debitur BUMN.
"Selebihnya, kredit pada segmen bisnis banking juga disalurkan kepada debitur menengah dan kecil masing-masing Rp 70,26 triliun dan Rp 56,48 triliun atau tumbuh 14,6 persen dan 11,4 persen dibandingkan 2016," ujarnya.
Sementara itu, pertumbuhan kredit pada segmen konsumer didorong terutama oleh pinjaman payroll yang tumbuh 47,1 persen dengan outstanding per 31 Desember 2017 mencapai Rp 17,7 triliun. Pinjaman payroll dioptimalkan dengan memanfaatkan database debitur korporasi terutama yang berasal dari BUMN dan institusi pemerintah.
Selain itu, segmen konsumer juga disokong oleh Kredit Pemilikan Rumah atau KPR yang mencapai Rp 37,07 triliun pada akhir Desember 2017 dan kartu kredit sebesar Rp 11,64 triliun.
Cadangan Kerugian Penyusutan Nilai (CKPN) juga tetap terjaga dengan baik dengan tingkat coverage ratio naik dari 146,0 persen di 2016 menjadi 148,0 persen di 2017. Hal ini juga berdampak pada tingkat kecukupan permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) yang tetap terjaga baik pada level 18,5 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kredit Ini Jadi Motor Terbesar Penggerak Kinerja Bank BTN, Sektor Apa?
Realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaKinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaBanjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaOJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaSektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen
Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaBRI Permudah Nasabah untuk Membuka Rekening di Luar Negeri, Begini Caranya!
Berikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca Selengkapnya