Rachmat Gobel: Kami menunggu pemerintah lindungi industri domestik
Merdeka.com - Federasi Gabungan Elektronik (Gabel) mencatat sebanyak 50 persen kebutuhan elektronika di Tanah Air dipenuhi dari dalam negeri. Sisanya masih harus diimpor.
"Nah, 80 persen dari produk masih diimpor itu masuk melalui jalur ilegal dari China semua dengan merek nggak jelas," kata Ketua Umum Gabel Rachmat Gobel dalam diskusi bertajuk: PHK dan Perekonomian Kita, Jakarta, Sabtu (6/2).
Akibatnya, produk elektronik dalam negeri sulit bersaing. Atas dasar itu, dia meminta pemerintah menegakkan regulasi terkait standar produk nasional.
"Kami selama ini menunggu kebijakan yang melindungi pasar industri dalam negeri. Bagaimana kami bisa bersaing jika barang yang masuk ilegal dan KW 4," kata chairman Panasonic Gobel tersebut.
"Makanya pentingnya standar nasional bagi industri kita ini yang nantinya bakal melindungi industri kita dari barang-barang impor yang murah namun tak berkualitas."
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, nilai investasi pada industri elektronika dan telematika mencapai USD 6,6 miliar pada 2015. Naik ketimbang tahun sebelumnya sebesar USD 5,9 miliar.
Kontribusi terbesar berasal dari konsumsi produk elektronika sebesar USD 2,4 miliar. Disusul produk telematika USD 5,5 juta, dan produk komponen sebesar USD 3,6 miliar.
Di sisi lain, industri elektronika dan telematika mampu menambah tenaga kerja sebanyak 499 orang pada 2015. Naik ketimbang tahun sebelumnya sebanyak 488 orang.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemendag sepanjang tahun 2023 telah memusnahkan ratusan miliar barang impor ilegal.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.
Baca SelengkapnyaAVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku usaha mendesak Kementerian Keuangan menunda pelaksanaan pengenaan pajak rokok untuk rokok elektrik.
Baca SelengkapnyaPengusaha mendukung kebijakan lartas impor yang diharapkan bisa melindungi produk dalam negeri dari produk ilegal dengan harga miring.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaPemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnya