Putusan BI pertahankan suku bunga acuan sesuai ekspektasi pelaku pasar modal
Merdeka.com - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) di 5,75 persen. Begitu juga dengan Deposit facility tetap di 5 persen, dan suku bunga sebesar 6,5 persen.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi, mengatakan BI 7DRR masih sesuai dengan ekspektasi para pelaku pasar. "Sampai saat ini mestinya sudah sesuai dengan ekspektasi market ya karena dari awal kan naiknya sudah 150 basis poin. Sekarang sih sudah oke ya," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (23/10).
Inarno melihat potensi bank sentral Amerika Serikat (AS) the Fed akan menaikkan kembali suku bunga acuan ke depan. Di mana, ini akan berdampak terhadap mata uang Rupiah.
Inarno menambahkan, kenaikan suku bunga The Fed itu, nantinya berpengaruh kepada aliran dana masuk (fund inflow) di pasar modal. Menurutnya, BI tentu akan merespon dengan menaikkan kembali suku bunga acuan guna menjaga nilai tukar tak semakin terpuruk.
"Kalau naik ya (BI) kemungkinan besar akan sesuaikan kalau tidak Rupiah tertekan, tapi itu jangka pendek. Mudah-mudahan jangka panjangnya akan kembali lagi atau ada titik temu ekuilibrium baru," pungkasnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
The Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaSelain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga ini dilakukan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca Selengkapnya