Punya Harta Rp15 Triliun, Jusuf Hamka Waktu Kecil Ternyata Ingin Jadi Tukang Parkir
Merdeka.com - Pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka kembali menjadi buah bibir usai menagih utang ke negara atas deposito yang dimiliki PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) di Bank Yakin Makmur (YAMA).
Pada tahun 1998, terjadi krisis moneter yang membuat Bank YAMA mengalami kebangkrutan, sehingga pemerintah memberikan memberikan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Adanya suntikan dana ini membuat deposito yang ada di Bank YAMA seharusnya menjadi tanggungan pemerintah.
Terlepas dari hal tersebut, menjadi pengusaha nyatanya bukan mimpi atau cita-cita dari pria yang akrab disapa Baba Alun. Dalam program D’Talks Spesial Ramadan beberapa waktu lalu, Jusuf Hamka mengaku hanya ingin menjadi tukang parkir.
"Kalau saya Alhamdulillah dari kecil enggak muluk-muluk, mimpinya cuma jadi tukang parkir," ungkap Jusuf di akun Youtube Merdeka.com, dikutip Jumat (9/6).
Sebagai informasi, lewat CMNP, Jusuf Hamka mampu mengerjakan sejumlah proyek jalan tol dengan total nilai hingga triliunan rupiah. Tak heran jika harta kekayaan Jusuf Hamka bisa mencapai Rp15 triliun.
Jusuf mengaku sangat bersyukur atas berbagai capaian yang dimiliki. Kelebihan harta tersebut pun tidak sepenuhnya menjadi hak, sehingga harus juga dibagikan kepada orang lain.
"Kalau dikasih lebih sampai hari ini ya Alhamdulillah, nikmatin saja. Kelebihannya bagiin saja yang penting buat yang bermanfaat," kata dia.
Jadi Manusia Bermanfaat untuk Orang Lain
Menurutnya, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk orang lain. Mengingat sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri.
Dia mencontohkan, seseorang membutuhkan ibu untuk bisa terlahir ke dunia. Ibu yang melahirkan juga membutuhkan bantuan dari bidan untuk persalinan. Di sisi lain ada peran ayah sebagai pencari nafkah .
"Jadi sebagus-bagusnya manusia itu yang paling bermanfaat untuk orang lain. Simpel saja, manusia lahir ditolong orang," kata dia.
Tak hanya itu, tanpa bantuan orang lain, dia mengaku mungkin sudah meninggal karena saat kecil pernah tercebur di kali Ciliwung dekat Masjid Istiqlal.
"Hidup saya juga dari kecil banyak ditolong orang lain, waktu saya kecemplung di kali Ciliwung belakang Istiqlal saya pun di tolong orang lain," kata dia.
“Saya sampai hari ini juga berkat orang lain, minimal doa. Doa itu juga bantuan dari orang lain. Makanya kalau kita bisa berbuat kepada orang banyak, gak cuma harta, dengan berikan doa dan nasihat itu berbuat baik,” pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benarkah Jusuf Hamka bagikan modal usaha senilai Rp 35 Juta? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaKondisi terkini Jusuf Hamka usai dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka nostalgia kisah saat dirinya disunat sebelum masuk Islam. Jusuf Hamka berteriak kesakitan karena obat biusnya belum bereaksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sehelai rambut buktikan Harimau Jawa masih ada meski telah dianggap punah puluhan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSelain masyarakat marjinal, program makan siang gratis yang dia tawarkan kepada pengusaha juga akan meringankan kinerja pemerintah.
Baca SelengkapnyaPelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaMahfud meminta Kementerian Keuangan nantinya dapat segera melunasi utang negara terhadap perusahaan milik Jusuf Hamka.
Baca SelengkapnyaPembagian sepatu gratis dilaksanakan di pelataran Masjid Babah Alun Desari
Baca SelengkapnyaBukan orang sembarangan, ternyata sosok mendiang kolonel Gunawan memiliki peranan penting bagi Jusuf Hamka, terlebih saat sang bos jalan tol masih remaja.
Baca Selengkapnya