PTPN X terbitkan obligasi untuk bayar utang
Merdeka.com - PT Perkebunan Nusantara X (Persero) atau PTPN X akan menawarkan obligasi I PTPN X tahun 2013 senilai Rp 700 miliar. Adapun obligasi ini mematok kupon bunga 8 persen sampai 9 persen.
Obligasi ini memiliki tenor selama lima tahun dengan tingkat bunga tetap. Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan.
"Nilai obligasi ini sangat konservatif kecil sekali. Buat kami cukup kontrol angkanya mengingat bisnis kita ke depan akan baik. Adapun obligasi ini tidak dijamin dengan agunan khusus berupa benda atau pendapatan milik perseroan dalam bentuk apapun," ujar Direktur Utama PTPN X Subiyono saat konferensi pers PTPN X di The Ritz Carlton, Jakarta, Senin (17/6).
Nantinya, dana hasil penawaran obligasi digunakan untuk pelunasan outstanding kredit di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) (BBRI) sekitar 39 persen, lalu sekitar 61 persen akan digunakan untuk belanja modal atau modal kerja dalam rangka optimalisasi 11 unit pabrik gula milik perseroan.
Selain itu, rendeman gula yang tinggi dan harga jual gula berada di atas rata-rata harga pesaing, barrier to entry yang tinggi memungkinkan perseroan mempertahanlan posisi unggul di industri gula nasional vertical integration.
"Apalagi obligasi ini memiliki rating yang baik, yakni idA (single A+) dari Pefindo, yang mencerminkan prospek industri yang baik," jelas dia.
Perseroan telah menunjuk PT Bahana Securities dan PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sementara itu, PT Bank CIMB Niaga Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Adapun jadwal penawaran obligasi antara lain masa penawaran awal pada 14 Juni-24 Juni 2013, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan didapat pada 27 Juni 2013, masa penawaran dilakukan pada 1-2 Juli 2013.
Sementara, penjatahan pada 3 Juli 2013, distribusi obligasi secara elektronik pada 5 Juli 2013, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2013.
Tahun lalu, perseroan meraih laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sekitar Rp 378,92 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 155,19 miliar. Pendapatan perseroan naik menjadi Rp 2,14 triliun pada 2012 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,11 triliun.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2019, Kinerja PTPN Group termasuk Regional 1 PTPN I (Eks PTPN II) menunjukan peningkatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaDirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaRealisasi pembayaran THR untuk pensiun telah mencapai Rp11,33 triliun atau 99,76 persen, yang disalurkan melalui PT Taspen dan PT Asabri.
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja terbagi menjadi dua alokasi, pertama untuk pembayaran gaji dan tunjangan PNS sebesar Rp10,3 triliun lebih tinggi dibandingkan tahun 2022.
Baca Selengkapnya