PT PP target raup laba bersih Rp 1,7 T hingga akhir 2017
Merdeka.com - PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, perusahaan pelat merah konstruksi dan investasi, membukukan pendapatan usaha semester I 2017 sebesar Rp 8,1 triliun atau tumbuh 26 persen dibandingkan periode yang sama 2016 sebesar Rp 6,4 triliun (year on year). Dari pendapatan usaha sebesar Rp 8,1 triliun, perseroan juga membukukan laba bersih sebesar Rp 631,8 miliar atau tumbuh 53 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 410 miliar.
Direktur Utama PT PP Tumiyana mengatakan perseroan menargetkan dapat meraih laba bersih sebesar Rp 1,7 triliun hingga akhir tahun. "Pertumbuhan kinerja perusahaan merupakan sumbangan atau kontribusi dari pilar-pilar bisnis perseroan yang memberikan keuntungan bagi perseroan," ujar Tumiyana di Gedung BEI, Jakarta, Senin (7/8).
Tumiyana menambahkan, perseroan membukukan kontrak baru sampai dengan akhir Juni 2017 atau Semester l 2017 sebesar Rp 20,2 triliun. Pencapaian tersebut mencerminkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 43 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 14,1 triliun.
"Semester I 2017 ini, Perseroan berhasil mencapai kontrak baru sebesar 49,7 persen dari total target yang ditetapkan oleh perseroan sepanjang tahun ini, yaitu sebesar Rp. 40,6 triliun," jelasnya.
Lebih lanjut, Tumiyana merinci pencapaian kontrak baru sebesar Rp 20,2 triliun tersebut terdiri dari kontrak baru induk perseroan sebesar Rp 17,8 triliun dan Anak Perusahaan sebesar Rp. 2,4 triliun. Beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan selama bulan Juni, antara lain pembangunan Marine Facilities dan tangki penyimpanan minyak mentah di Bantaeng Sulawesi Selatan sebesar Rp 2,3 triliun, Jalan Tol Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Paket 1 Bakauheni-Sidomulyo (lanjutan) Rp 1,1 triliun.
Selain itu, proyek lain yang diraih sampai bulan Juni antara lain Depok Stater City sebesar Rp 1 triliun, Runway 3 Bandara Soekarno Hatta (Taxiway) Rp 658 miliar, pembangunan bendungan lolak paket ll Rp 447 miliar, CSTS tangguh Rp 390 miliar, Universitas Negeri Surabaya Rp 165 miliar, jalur kereta api Bandar Tinggi Kuala Tanjung Rp 163 miliar dan Universitas Tanjung Pura Kalimantan Barat Rp 159 miliar.
Komposisi kepemilikan (owner) perolehan kontrak baru Perseroan sampai dengan bulan Juni 2017 berasal dari BUMN sebesar 58,8 persen, swasta 26 persen dan pemerintah 15,2 persen. Sedangkan untuk jenis atau tipe pekerjaan, yaitu gedung sebesar 40 persen, EPC 31,4 persen, Jalan Jembatan 20,8 persen dan Bangunan air 7,8 persen.
"Dengan mengantongi kontrak baru sampai dengan Juni 2017 sebesar Rp. 20,2 triliun, manajemen perseroan masih optimistis target kontrak baru 2017 sebesar Rp 40,6 triliun ini dapat terlampaui di akhir tahun ini," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng
Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaBTN Cetak Laba Bersih Rp3,5 Triliun Sepanjang 2023, Ini Sumbernya
Capaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anggaran Subsidi Pupuk Ditambah Rp14 Triliun, Ini Sederet Manfaat Dirasakan Petani
Dengan adanya tambahan subsidi pupuk, maka harga pupuk akan lebih terjangkau, sehingga biaya produksi pertanian akan berkurang.
Baca SelengkapnyaUang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya
Kepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaTahun 2023 Segera Berakhir, Sri Mulyani Pamer Pendapatan Negara Capai Rp2.553,2 Triliun
Angka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaKuota Pupuk Bersubsidi NTT Bertambah 2 Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat
Petani di NTT bisa mendapat pupuk bersubsidi dengan lebih baik dari sisi jumlah, murah dan cepat
Baca SelengkapnyaLampaui Target, Realisasi Investasi Kaltim Tahun 2023 Capai 111,47 Persen
Target realisasi investasi di Kaltim tahun 2023 ditetapkan pencapaiannya sebesar Rp 64,5 triliun.
Baca SelengkapnyaNegara Kantongi Pajak Rp149 Triliun Sepanjang Januari 2024, Pajak Karyawan Naik Tinggi
Penerimaan berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp83,69 triliun atau 7,87 persen dari target.
Baca Selengkapnya