PT Dirgantara Indonesia Bakal Produksi Pesawat Amfibi di 2024
Merdeka.com - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) menargetkan bisa mulai memproduksi pesawat berjenis amfibi yang dapat lepas landas dan mendarat di air pada 2024.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT DI, Gita Amperiawan mengatakan, saat ini pihaknya pun tengah mengembangkan teknologi untuk memproduksi pesawat tersebut.
"Pak Budi (Menteri Perhubungan) menanyakan kebutuhan itu kapan selesai, kami katakan Insyaallah tahun 2024 kita akan dapat produksi untuk amfibi, dan sekarang kita sedang kembangkan," kata Gita di Hangar N219 PTDI, Kota Bandung, Jawa Barat, dikutip dari Antara, Jumat (19/2)
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah menyampaikan sebagai negara kepulauan, Indonesia membutuhkan pesawat amfibi untuk menghubungkan pulau-pulau terpencil.
PT DI merencanakan pesawat amfibi itu bakal diproduksi setelah pesawat N219 selesai. Pesawat N219 yang murni buatan anak bangsa itu saat ini masih menunggu sertifikasi tipe untuk bisa diproduksi komersial.
Sementara itu, Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro mengatakan dengan adanya pesawat amfibi, Indonesia bisa meminimalisir pembangunan infrastruktur landasan udara atau bandara.
Selain menghubungkan pulau terpencil, menurut dia, pesawat amfibi itu dapat mempercepat pembangunan sektor pariwisata, karena pesawat amfibi itu dapat langsung mendarat di pantai kawasan pulau wisata.
"Di manapun bisa landing langsung ke tempat tujuan pariwisata, dan negara kita kan memiliki 17 ribu pulau," kata Elfien.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.
Baca SelengkapnyaMaskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah mulai memasuki musim penghujan sehingga kebutuhan air tercukupi untuk memanen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prajurit yang diterjunkan kemungkinan bakal lebih banyak pada saat pelaksanaan upacara kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaMenurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSesuai kesepakatan awal, Indonesia dibebankan 20 persen dari total biaya pengembangan pesawat tempur itu.
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPemkab Paser Fokus Kembangkan Wisata Air Terjun Lempesu
Baca Selengkapnya