Proyek kereta cepat China di Thailand hadapi ketidapastian
Merdeka.com - Proyek kereta berkecepatan sedang China di Thailand sepanjang lebih dari 800 kilometer tengah menghadapi ketidakpastian. Sebab, pemerintah Thailand menginginkan China meningkatkan investasinya di megaproyek tersebut.
Deputi Perdana Menteri Thailand Somkid Jatusripitak mengatakan proyek yang diinisiasi China pada era kepemimpinan Abhisit Vejjajiva itu masih bisa berlanjut. Namun, kedua negara masih harus menfinalisasi negosiasi terkait pembentukan perusahaan patungan.
Selain itu, kata Somkid, pihaknya juga meminta China untuk tak hanya menanggung beban pengadaan kereta, rolling stock, dan komponen terkait lainnya. Lebih dari itu, China juga harus menanggung beban pengerjaan konstruksi sipil berikut turunannya, dan pengadaan jalur.
"Tapi belum ada kesimpulan, kami masih melanjutkan negosiasi dengan China sampai mencapai kesepakatan. Sekarang hanya persoalan prinsip," katanya seperti diungkap dalam situs The Nation, surat kabar Thailand berbahasa Inggris, kemarin.
Mantan Deputi Gubernur Bangkok Samart Rajapolasit, dalam akun Facebook, mengatakan, Thailand bakal menanggung 88 persen dari total investasi proyek senilai sekitar 400 miliar baht. Jika pengerjaan konstruksi sipil dan turunannya tidak menjadi bagian dari kesepakatan dengan China.
Sementara, menurut Samart, pengadaan kereta, rolling stock dan komponen terkait lainnya hanya menghabiskan sekitar 20 persen investasi.
Merespon tuntutan tersebut, China mengusulkan efisiensi jalur guna menekan biaya pembangunan proyek. Dimana, rute Nakhon Ratchasima-Nong Khai yang direncanakan dua jalur di ubah menjadi satu jalur.
Secara keseluruhan, proyek kereta cepat Thailand akan menghubungkan Bangkok-kawasan industri Map Ta Phut- Nakhon Ratchasima-Nong Khai. Laju kereta diperkirakan sekitar 160-180 kilometer per jam.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Ingin Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Waktu Tempuh Cuma 2 Jam
Perpanjangan proyek Kereta Cepat Whoosh hingga Surabaya juga secara nilai ekonomis lebih menguntungkan.
Baca SelengkapnyaFOTO: Biaya Bengkak Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akhirnya Tertutupi, Ini Sumber Dananya
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memastikan cost overrun atau pembengkakan biaya pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah tertutupi.
Baca SelengkapnyaMuncul Isu Penyetopan Utang Kereta Cepat Jika Indonesia Tak Beli KRL dari China, KAI Beri Penjelasan Begini
Proses pengadaan impor tiga rangkaian KRL baru asal China tersebut dilakukan sesuai aturan yang berlaku tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terbang ke Korsel dan China, Menhub Budi Karya Bahas Proyek LRT Bali dan IKN Nusantara
Perjalanan dinas tersebut membawa misi membahas kerja sama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.
Baca SelengkapnyaProyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dihapus dari PSN, KCIC Beri Tanggapan Begini
Perlu dicatat, yang dihapus oleh pemerintah adalah proyek Kereta Semi Cepat dengan kecepatan maksimal hingga 160 km per jam.
Baca SelengkapnyaBali Bakal Punya Kereta Bawah Tanah, Hubungkan Bandara Ngurah Rai Hinggga ke Canggu
Saat ini, proyek masih menunggu penyelesaian studi kelayakan yang dilaksanakan oleh perusahaan asal Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaTren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaIndonesia Janji Penuhi Kewajiban Pembayaran Pengembangan Pesawat Tempur dengan Korea Selatan
Nilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca Selengkapnya