Professtama dan Red Piranha Tawarkan Solusi Keamanan Siber dari Australia
Merdeka.com - PT Professtama Teknik Cemerlang (Professtama), perusahaan solusi teknologi sekuriti menyeluruh bersama dengan Red Piranha yang merupakan perusahaan keamanan siber asal Australia memberikan edukasi dan solusi keamanan siber kepada BUMN dan korporasi lewat Seminar & Workshop First Australian Unified Threat Management Solution beberapa waktu lalu.
Founder & Chairman Professtama, Sanny Suharli menyebut, menurut Global Cybersecurity Index (GCI) dari International Telecommunications Union (ITU) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia menempati urutan ke-70, atau masih berada pada level maturing, sementara Australia pada level leading.
"Seminar & workshop ini merupakan salah satu upaya Professtama untuk meningkatkan keamanan siber di Indonesia," ucap Sanny dikutip keterangannya di Jakarta, Senin (4/3).
Memiliki pengalaman selama 34 tahun dalam menyediakan solusi teknologi sekuriti berkualitas terbaik dunia di Tanah Air, Professtama telah menjual lebih dari satu juta CCTV di Indonesia. "Pada kuartal I-2019, kami akan merambah segmen teknologi keamanan siber dengan memperkenalkan produk Crystal Eye, Unified Threat Management (UTM) dari Red Piranha," katanya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia (ATISI), Brigjen TNI (Purn) H. Aritonang mengatakan, pada tahun 2018 menurut data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Indonesia mengalami lebih dari 200 juta serangan siber. Melihat hal ini, perusahaan dan BUMN di Indonesia wajib mewaspadai serangan keamanan siber.
Berdiri sejak tahun 2015, Red Piranha merupakan manufaktur dan perancang solusi keamanan siber yang mendapatkan dukungan dari AustCyber, Austrade dan Kedutaan Besar Australia. Perusahaan yang masuk Top 25 Managed Service Providers versi majalah APAC CIO OUTLOOK ini telah beroperasi di Asia Pasifik serta Amerika Serikat & Eropa, dan akan terus memperluas ekspansinya secara global.
Director of Red Piranha, Richard Baker mengatakan, potensi kerugian akibat ancaman siber begitu besar. Insiden siber dan interupsi bisnis menempati posisi pertama dan kedua dengan takaran yang sama (37 persen) dalam Top 10 Global Business Risks berdasarkan Allianz Risk Barometer tahun 2019.
"Kami melihat secara global peretasan informasi (data breaches) menimbulkan kerugian sebesar Rp 20,4 miliar hingga Rp 52,7 miliar per kasus. Dengan total kerugian akibat ancaman siber pada tahun 2019 diperkirakan berkisar sebesar AUD 2 triliun hingga AUD 4 triliun. Dalam lima tahun ke depan, angka kerugian ini diperkirakan dapat mencapai lebih dari AUD 8 triliun."
Kerja sama Red Piranha dengan Professtama memungkinkan setiap UKM, korporasi, BUMN dan Managed Service Provider di Indonesia untuk memiliki salah satu solusi keamanan siber terbaik dari Australia dengan harga yang terjangkau lewat produk unggulan yaitu Crystal Eye. Crystal Eye merupakan Unified Thread Management (UTM) pertama asal Australia yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan UKM maupun korporasi, dan merupakan salah satu UTM terkuat di kelasnya
Adapun, Crystal Eye mengedepankan sistem pertahanan berlapis. Platform UTM lengkap Crystal Eye dilengkapi dengan Next Generation Firewall (NGFW), intelijen pendeteksi ancaman aktif, serta penyimpanan logaritma jangka panjang hingga 20 terabyte. Sistem intelijen pendeteksi ancaman aktif Crystal Eye mampu memproses lebih dari 14 juta indikator ancaman (IOC) per hari, dengan kemampuan analisa dan visibilitas aktual yang memungkinkan penanganan ancaman secara otomatis.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut daftar negara-negara yang dianggap kuat terhadap serangan siber.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengingatkan, pengadaan teknologi bukan menjadi kunci. Karena yang terpenting adalah SDM.
Baca SelengkapnyaDahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prajurit Angkatan Darat Australia menggeruduk Markas Komando (Mako) Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Surabaya, Selasa (22/8). Ada apa?
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaIndonesia berhasil masuk tiga besar pada the Global Islamic Economy Indicator (GIEI) dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2023.
Baca SelengkapnyaMencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.
Baca SelengkapnyaMuhaimin Iskandar paling tinggi tingkat tidak disukai responden.
Baca SelengkapnyaDi Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.
Baca Selengkapnya