Produksi Minyak Blok Cepu Capai 475 Juta Barel
Merdeka.com - Wilayah kontrak minyak dan gas bumi di Jawa Tengah dan Timur, Blok Cepu, mencatatkan total produksi kumulatif lebih dari 475 juta barel minyak. Ini lebih tinggi dari perkiraan keseluruhan volume cadangan minyak terproduksikan saat rencana awal Plan of Development (PoD) sebesar 450 juta barel.
Capaian baru ini ditandai dengan pengapalan ke-700 minyak mentah Blok Cepu sebanyak satu juta barel ke PT Pertamina (Persero). Ini terdiri dari 850 ribu barel bagian pemerintah dan 150 ribu barel lainnya bagian dari Badan Kerja Sama Participating Interest (BKS PI) Blok Cepu.
Minyak mentah yang di-lifting tersebut merupakan hasil produksi dari Blok Cepu, Bojonegoro, yang dialirkan melalui pipa sepanjang 95 kilometer ke Palang, Tuban, kemudian ditampung di FSO Gagak Rimang di lepas pantai Tuban, Jawa Timur.
Minyak kemudian dikirim ke kapal VLCC Success Enterprise milik Pertamina, yang selanjutnya diangkut ke STS Tuban untuk diolah di kilang Pertamina untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyambut baik pencapaian ini dan mengapresiasi kemampuan teknis dalam produksi minyak Blok Cepu.
"Ini pencapaian yang terselesaikan, dimulai dari pencadangan yang hanya 450 juta barel sampai bisa mengidentifikasi cadangan hingga 940 juta barrel. Ini produksi dimulai dari tahun 2015 dari dengan produksi 165 ribu barel kemudian sekarang bisa mencapai lebih dari 220.00 bopd (barel per hari). Suatu pencapaian yang luar biasa," tutur Arifin dalam konferensi pers pada Rabu (9/6).
Dia berharap kemampuan tersebut bisa terus dikembangkan untuk mengoptimalkan produksi migas di Indonesia. Terutama saat ini kebutuhan migas di Indonesia terus bertambah dengan asumsi produksi yang menurun, terutama di sektor minyak mentah. Oleh sebab itu, katanya, upaya-upaya pengoptimalan sumber daya yang ada harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan penilaian teknis, cadangan minyak Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 940 juta barel minyak dari 450 juta barel saat final investment decision (FID). Meski demikian, seperti halnya karakteristik reservoir yang berlaku umum di seluruh dunia, tingkat produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip itu kini sudah mulai menurun secara alamiah.
"Kami juga berharap bahwa upaya-upaya untuk mengoptimalkan sumber-sumber Blok Cepu yang tadi disampaikan mengalami penurunan untuk bisa dioptimalkan. Kemudian, potensi-potensi yang ada segera bisa dikembangkan sehingga kemudian bisa dijadikan cadangan untuk bisa dilakukan proses produksinya," ungkap Arifin.
Ditambahkan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, pencapaian produksi Blok Cepu ini membuktikan kemampuan tim karena berhasil melampaui perkiraan.
"Tantangan saat ini bagaimana kita bisa menahan yang sekarang sudah ada, kita perpanjang dan melakukan pengembangan-pengembangan lain. Sehingga pencapaian di Banyu Urip yang hari ini merupakan produksi terbesar di Indonesia dengan 30 persen dari produksi nasional, bisa terus kita pertahankan," ungkapnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina EP temukan 2 sumber migas baru di Provinsi Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMenurut kajian geoseismik yang dilakukan pada rentang 2019-2020, Buton menyimpan potensi harta karun minyak hingga mencapai 5 miliar barel.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan dalam negeri akan energi minyak dan gas secara volumetrik masih akan terus meningkat setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaIndustri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaMerauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca Selengkapnya