Produksi Migas Tahun ini Terganggu Kebakaran Hutan Hingga Kebocoran Pertamina
Merdeka.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan pencapaian produksi minyak dan gas bumi (lifting migas) siap jual tahun ini mengalami sejumlah gangguan. Salah satunya rendahnya harga gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) di pasar global yang membuat dikuranginya laju produksi gas bumi.
"Harga gas rendah lebih baik menyimpan gas dari pada menjual, berdampak pada mengurangi produksi Bontang, Tangguh dan Donggisenoro," kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, di Kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (24/10).
Dwi melanjutkan, masalah berikutnya adalah kebakaran hutan di wilayah Riau yang membuat beberapa sumur migas yang berdekatan dengan lokasi kebakaran dihentikan operasinya untuk menjaga keamanan.
"Kedua karena kebakaran di daerah Sumatera, produksi kita di Rokan ada beberapa kita setop dulu," tuturnya.
Dwi mengungkapkan, peristiwa kebocoran gas dan minyak mentah pada sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) juga membuat pencapaian lifting migas terhambat. Sebab, sumur yang dioperasikan oleh Pertamina Hulu Energi ONWJ tersebut direncanakan beroperasi pada tahun ini untuk menambah produksi migas Indonesia.
"Kejadian ONWJ, seharusnya ada tambahan produksi lifting migas tidak jadi," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaPertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaAkibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Nicke, ENI merupakan salah satu perusahaan migas yang sukses melakukan eksplorasi.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaPGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaInsentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca Selengkapnya