Produksi batubara di semester I-2017 capai 139 juta ton
Merdeka.com - Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) mencatat, produksi batubara pada semester I-2017 baru mencapai 139 juta ton. Pencapaian ini baru 29 persen dari target yang dipatok 477 juta ton di 2017.
Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono mengatakan, rendahnya produksi batubara tersebut disebabkan menurunnya izin usaha pertambangan (IUP) dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B). Sedangkan, realisasi batubara pada 2016 mencapai 456 juta ton.
"Hal yang berhubungan dengna perusahaan sudah mencapai feasibility studies, jadi ada 477 juta ton. Bisa turun dan bisa naik sedikit," ujar Bambang di ESDM, Selasa (9/8).
Selain itu, jelasnya, amandemen Kontrak Karya (KK) yang ditargetkan sebanyak 25 perusahaan, hanya mencapai 14 KK. Sementara, amandemen PKP2B yang ditargetkan sebanyak 47 perusahaan, hanya terealisasi 15 PKP2B.
Dari sisi investasi, Bambang menambahkan, realisasi minerba hanya mencapai USD 2,5 miliar. Pencapaian ini masih jauh dari target investasi di sektor minerba yang dipatok USD 6,9 miliar.
"Kemudian untuk penerimaan negara, targetnya Rp 32,4 triliun. Kita sudah selesai Rp 18,27 triliun di Juni 2017," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsumsi Energi Fosil Masih Terus Naik, Target Bauran EBT Turun Jadi 17 Persen di 2025
Target bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaKinerja ESG, Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target 124%
Pada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca SelengkapnyaPemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah
Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaNaik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaProduksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman
Tingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaPemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca Selengkapnya