Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Produksi Baja Ringan, Krakatau Steel Manfaatkan Pabrik Pihak Ketiga

Produksi Baja Ringan, Krakatau Steel Manfaatkan Pabrik Pihak Ketiga Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim. ©2019 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - PT Krakatau Steel (KS) meluncurkan produk baja ringan yang ditandai dengan pengiriman perdana ke Mojokerto, Jawa Timur, guna memperkuat hilirisasi. Dalam memproduksi baja ringan, Krakatau Steel tidak melakukan investasi pabrik baru.

Krakatau Steel memanfaatkan pabrik-pabrik milik pihak ketiga yang utilisasinya masih rendah dengan menggunakan bahan baku Krakatau Steel. "Hilirisasi yang dilakukan Krakatau Steel memiliki keunikan," kata Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Senin (20/7).

Bisnis model ini, lanjut Silmy, merupakan terobosan baru untuk meminimalkan biaya investasi dan Krakatau Steel dapat langsung menghasilkan produk baru. Pengiriman perdana tersebut dilakukan dengan jumlah pengiriman total 10.000 batang produk rangka atap kanal C dan reng asimetris.

Menurut Silmy, program hilirisasi menjadi strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah produk Krakatau Steel dan optimalisasi industri dalam negeri.

Silmy menambahkan Krakatau Steel mengedepankan semangat sharing economy yang saat ini sedang tren di dunia usaha, seperti misalnya Uber dan Grab. Krakatau Steel akan mengisi pabrik-pabrik baja yang belum optimal utilisasinya agar naik dan dapat bersaing dengan produk impor.

Peningkatan utilisasi pabrik baja hilir akan menjadi hal yang positif untuk industri baja dalam negeri khususnya dalam rangka mengurangi impor produk baja yang tiga tahun terakhir sangat tinggi.

Produk Baja Ringan

Krakatau Steel dan PT Kepuh Kencana Arum menginisiasi untuk bersinergi memproduksi baja ringan berupa Kanal C dimensi tinggi 75 mm dan reng tinggi 3 mm serta roll sheet dengan berbagai ketebalan menggunakan bahan baku CRC dari Krakatau Steel. Produk baja ringan ini diproduksi dengan sistem mutu yang dimiliki oleh Krakatau Steel, sehingga dihasilkan produk yang sangat baik.

Direktur Utama Kepuh Kencana Arum, Henry Alvino mengatakan produk baja ringan Krakatau Steel berupa kanal C dan reng adalah komponen utama untuk membangun konstruksi rangka atap.

Sehingga, mengharuskan produk ini mempunyai standar baku lapisan aluminium zinc (AZ) 100 dan G 550 yang sangat berpengaruh terhadap keawetan dan kekuatan produk saat terpasang. Produk ini dapat digunakan untuk berbagai aplikasi konstruksi bangunan seperti rumah, gedung, gudang, dan sebagainya.

Dengan jaminan ukuran dan bentuk yang presisi, masyarakat dapat menggunakan produk baja ringan Krakatau Steel yang berkualitas untuk konstruksi rangka atap.

Sebagai target awal, baja ringan Krakatau Steel akan dipasarkan di seluruh pulau Jawa dan Bali. Selanjutnya, akan merambah hingga ke pelosok wilayah nusantara.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Kisah Pabrik Asal Gresik Jual Sarung hingga Rp 9 Juta, Dulu Usaha Tenun Kecil Kini Hasilkan Sarung Bergengsi

Kisah Pabrik Asal Gresik Jual Sarung hingga Rp 9 Juta, Dulu Usaha Tenun Kecil Kini Hasilkan Sarung Bergengsi

Tak hanya menguasai pasar Indonesia, pabrik ini berhasil mengekspor produknya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari

Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari

Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Dulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan

Dulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan

Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Baja Ini Gunakan PLTS Atap untuk Kurangi Emisi Karbon, Jadi Salah Satu Terbesar di Jawa Barat

Perusahaan Baja Ini Gunakan PLTS Atap untuk Kurangi Emisi Karbon, Jadi Salah Satu Terbesar di Jawa Barat

GRP menargetkan kapasitas PLTS Atap terpasang sebesar 33 MWp, yang direncanakan selesai pada tahun 2025.

Baca Selengkapnya
Blusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok

Blusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok

Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.

Baca Selengkapnya
Usai 2 Tahun Alih Kelola Blok Rokan, PHR Capai Produksi Tertinggi 172.710 BOPD

Usai 2 Tahun Alih Kelola Blok Rokan, PHR Capai Produksi Tertinggi 172.710 BOPD

Produksi PHR di Blok Rokan mencapai 172.710 BOPD, menjadi angka tertinggi sejak alih kelola dan menjadi angka produksi migas tertinggi di Indonesia saat ini.

Baca Selengkapnya
Lusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur

Lusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur

Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya