Produksi anjlok, ekspor kopi Indonesia jeblok
Merdeka.com - Sepanjang tahun ini, Indonesia mengalami penurunan ekspor kopi. Ini disebabkan oleh ketidakstabilan produksi komoditas andalan tersebut.
"Sebetulnya tidak ada penurunan permintaan dari negara-negara konsumsi kopi terbesar di dunia, tetapi karena Indonesia belum dapat menjaga kesinambungan, sejumlah pabrikan besar dari negara-negara pengimpor kopi tersebut mengalihkan pembeliannya," kata Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Tengah Mulyono Susilo di Semarang, seperti dikutip Antara, hari ini.
Adapun sejumlah negara dengan konsumsi kopi tertinggi, di antaranya Jepang, Amerika, Jerman, Italia, dan Spanyol. Mereka, terutama Eropa, mengalihkan impor kopi ke Amerika Tengah untuk Arabika dan Vietnam (Robusta).
"Selain harganya lebih menarik, sentral Amerika dan Vietnam ini bisa mengirimkan volume lebih besar dibandingkan dari Indonesia," katanya. "Pada dasarnya pabrikan besar butuh kestabilan kopi, sekarang ini yang bisa menjaga kestabilan tersebut baru wilayah sentral Amerika dan Vietnam."
Dia mengungkapkan, volume ekspor kopi tahun ini diperkirakan mencapai 350 ribu ton. Menurun ketimbang realisasi tahun lalu 540 ribu ton.
"Penurunannya lebih dari 40 persen, kondisi ini merupakan dampak dari musim elnino yang terjadi pada tahun 2015."
Diprediksi, volume ekspor bakal kembali normal pada tahun depan. Asal, produksi kopi tak terganggu cuaca.
"Kalau melihat cuaca akhir tahun lalu sampai saat ini secara volume tidak memengaruhi tetapi menjadi masalah bagi mutu dari kopi," katanya.
"Seharusnya April-Mei sudah mendekati masa panen. Jika cuaca berlanjut maka proses pengeringan akan terhambat. Dampaknya adalah produk kopi menjadi kurang bagus, kadar air tinggi, dan tumbuh jamur."
Kondisi ini, lanjutnya, berdampak pada penurunan produksi kopi di hampir seluruh daerah penghasil.
"Salah satunya Jawa Tengah."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca SelengkapnyaVolume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaPotret pabrik kopi yang pernah jadi eksportir terbesar di dunia ternyata ada di Semarang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaPembangunan pabrik yang berlokasi di Cikarang ini merupakan strategi global untuk memperkuat basis produksi dan distribusi produk.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaKeberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaKA Pandalungan relasi Gambir-Jember anjlok pada Minggu (14/10) pagi.
Baca Selengkapnya