Produk e-Commerce Didominasi Impor,Subsidi Ongkir Harbolnas Ramadan Tak Tepat Sasaran
Merdeka.com - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira meminta, pemerintah lebih teliti dalam memberikan subsidi ongkos kirim dalam Program Hari Belanja Online Nasional di akhir bulan Ramadan (Harbolnas Ramadan). Jangan sampai, subsidi ini justru tidak tepat sasaran.
Sebab berdasarkan data Indef, sebanyak 73 persen dari total barang yang diperdagangkan secara online itu adalah produk impor. Sementara jika melihat lebih jauh, 70 persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak melakukan penjualan melalui di platform digital, artinya masih berjualan secara liar di media sosial.
"Jangan sampai tidak tepat sasaran mensubsidi produk impor dan juga platformnya," jelasnya dalam webinar Pemulihan Ekonomi untuk Sektor UMKM Nasional, secara virtual, Rabu (28/4)
Bima menekankan kewaspadan itu perlu dilakukan bukan berarti pemerintah anti terhadap produk-produk asing. Karena ketika ada kebijakan pemberian subsidi ongkos kirim, maka yang perlu mendapatkan perhatian lebih adalah produk-produk dalam negeri.
"Contoh kasus di Yogyakarta, sudah diuji coba tahun 2020 subsidi ongkos kirim, hanya kepada UMKM binaan Pemda Yogyakarta. Kepada siapa kerjasamanya? kepada transportasi online gojek dan grab. Efektif gak? efektif karena tepat sasaran langsung kepada UMKM yang datanya ada di pemerintah," jelasnya.
Pemerintah Siapkan Rp 500 M Subsidi Ongkir Harbolnas Ramadan
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, pemerintah akan menyiapkan anggaran sebesar Rp500 miliar untuk mendukung hari belanja nasional. Anggaran tersebut akan digunakan untuk mensubsidi biaya ongkos kirim pembelian melalui platform online.
"Di mana untuk hari belanja nasional melalui online itu ditujukan untuk produk nasional dan pemeritnah akan mensubsidi ongkos kirim sehingga pemerintah menyiapkan 500 miliar," katanya usai sidang rapat kabinet, Rabu (7/4).
Hari belanja nasional untuk tahun ini dimulai pada H-10 sampai dengan H-5 Lebaran. Pemerintah berharap dengan pemberian subsidi ini produk penjualan UMKM Tanah Air bisa meningkat tajam. Sehingga akan mendorong pemulihan ekonomi nasional.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaTak Libatkan Mensos Risma Saat Bagikan Bansos, Ini Penjelasan Bahlil
Akhir-akhir ini Menko Perekonomian Airlangga Hartarto lebih sering membagikan bansos.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Program Makan Siang Gratis Dikabarkan Bakal Pangkas Subsidi Energi, Ternyata Subsidi BBM Pernah Ditentang BJ Habibie
TKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.
Baca Selengkapnya4 Modus Penipuan Online yang Wajib Diwaspadai, Yuk Kenali Saluran Informasi dan Kanal Komunikasi Resmi Blibli
Blibli mengajak masyarakat lebih waspada dengan mengenali saluran informasi dan kanal komunikasi resmi Blibli.
Baca SelengkapnyaDapat Izin dari Pemerintah, Bulog Bebas Impor Beras Sepanjang 2024
Bulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Pastikan Stok Beras Bulog Cukup untuk Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Idulfitri
Erick Thohir mengatakan Pasar akan dibanjiri tambahan beras SPHP dari Bulog sebanyak 250 ribu ton.
Baca SelengkapnyaStok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur Sumsel: Tangani Inflasi Harus Bersama-sama Agar Efektif dan Berdampak Langsung pada Masyarakat
Gerakan Pasar Murah Serentak Se-Sumsel (GPMSS) ini akan terus dilakukan hingga menjelang Idul Fitri mendatang dengan harga subsidi.
Baca Selengkapnya