Produk Bumbu Masak RI Tembus Pasar Afrika dan Australia
Merdeka.com - Produk bumbu makanan Indonesia telah mampu menembus pasar internasional. Produk ini tidak hanya dijual di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke negara lain.
Head of Marketing PT Sasa Inti, Albert Dinata mengatakan, dengan penetapan harga yang kompetitif dan pengiriman yang dapat diandalkan, produk bumbu makanan Sasa telah didistribusikan ke seluruh wilayah di Indonesia, sehingga dengan mudah ditemukan baik di pasar tradisional maupun di pasar modern seperti di supermarket dan minimarket.
Selain itu, Sasa juga telah merambah pasar internasional dengan dilakukannya kegiatan ekspor ke pasar Asia, Timur Tengah, Afrika, Australia dan ke beberapa negara lainnya yang memiliki prospek baik untuk dipasarkan. Ekspor ini telah dimulai sejak lebih dari satu dekade lalu.
"Kita ekspor ke Asia, Australia, Afrika. Pertumbuhan (ekspornya) mencapai double digit," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (28/7).
Albert mengungkapkan, selama ini pasar domestik memang masih mendominasi penjualan produk bumbu makanan Sasa. Namun demikian, pihaknya tetap akan mengembangkan ekspor ke sejumlah negara khususnya di kawasan seperti Asia, Afrika, dan Australia.
"Saat ini pasar terbesar masih domestik karena kami baru mulai menggarap pasar ekspor beberapa tahun terakhir. Kami fokus membesarkan (ekspor) negara-negara ke di ketiga benua tersebut," ungkap dia.
Menurut Albert, Sasa telah berkembang lebih dari 50 tahun di Indonesia dan hingga kini menjadi salah satu merek lokal yang mampu memimpin pasar lokal maupun internasional.
Sejumlah penghargaan juga telah didapatkan produsen bumbu makanan ini seperti dalam Superbrands 2019 yang di mana Sasa mendapatkan peghargaan Superbrands untuk 3 kategori yaitu kategori Chili Sauce, Seasoned Flour dan Seasoning Powder. Penghargaan ini, lanjut Albert, merupakan sebuah pencapaian untuk Sasa di pertengahan tahun 2019 ini dan merupakan sebuah refleksi terhadap respon positif masyarakat luas.
"Ini merupakan pencapaian penting buat kami, dan kami percaya bahwa apresiasi besar ini akan menjadi acuan kami untuk terus berinovasi dan menghasilkan produk-produk yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat, baik untuk pasar lokal maupun internasional," tandas dia.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sambal terasi sering dijadikan pelengkap untuk berbagai jenis hidangan, termasuk menu berbuka puasa, seperti nasi, lauk pauk, gorengan, dan banyak lagi.
Baca SelengkapnyaBanyak yang bilang bahwa aroma dan kelezatan sambal hijau menjadi daya tarik utama dari masakan Padang yang diminati oleh banyak orang. Bagaimana sebenarnya
Baca SelengkapnyaMerek sampo ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang. Produk mereka dipercaya dan disukai oleh banyak konsumen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salak adalah buah yang biasanya ditemukan di negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand
Baca SelengkapnyaMakanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaLahir dan besar di Bogor, Omay pun memasak semur daging sapi khas Kota Hujan yang menggunakan santan dalam pembuatannya.
Baca SelengkapnyaKuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.
Baca SelengkapnyaBakso ini berisi potongan penuh buah-buahan. Segar, gurih dan unik. Wajib dicoba.
Baca Selengkapnya