Pos Indonesia: Penyaluran Bansos Tunai Sudah Capai 96 Persen
Merdeka.com - Ketua Tim Pelaksana Satgas Bansos PT Pos Indonesia, Haris Husein, mengatakan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) sudah mencapai 96 persen dari data penerima yang ada. Kendati demikian, Pos Indonesia saat ini belum mengantongi semua data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk bansos tersebut.
Kemensos menyiapkan anggaran BST sebesar Rp 12 triliun untuk 10 juta KPM. Per KPM akan menerima bantuan tunai Rp 300.000 setiap bulan sampai April 2021. Kemensos menggandeng Pos Indonesia untuk melakukan penyaluran.
"Sampai posisi tadi malam sudah ada 9.004.000 KPM. Tadi malam di posisi jam 10 kita sudah capai 8,7 juta sekian (penyaluran), sudah di 96 persen (penyaluran)," tutur Haris dalam sesi dialog virtual "Bansos Sudah Sampai Mana?" pada Rabu (3/2).
Ini merupakan data penyaluran gelombang pertama, mengingat BST disalurkan setiap bulan sejak Januari 2021. Program BST ini diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 4 Januari 2021.
Selanjutnya
SVP Sales dan Marketing Bisnis Jasa Keuangan PT. Pos Indonesia tersebut juga mengatakan, proses penyaluran dana dilakukan secara bertahap setiap bulan. Begitu pula dengan data KPM dan dana yang diterima untuk penyaluran.
Data awal yang diterima Pos Indonesia sebanyak 8 juta pada bulan lalu, sudah disalurkan 100 persen. Data KPM yang diterima pun terus bertambah, dan berdasarkan data terbaru siang hari ini, Pos Indonesia telah mengantongi 9,2 juta data KPM.
"Saat ini kita sudah di posisi data 9,2 juta (KPM). Jadi kita menerima data ini secara bertahap, dan proses penyalurannya kita lakukan maksimum 30 hari. Misalnya kita terima tanggal 4 maka selesai di tanggal 3 (bulan berikutnya)," jelas Haris.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaPenyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMasa panen diprediksi bergeser di bulan Mei hingga Juni.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto, Kamis (2/5/2024).
Baca SelengkapnyaPara penerima berdasarkan data Pemkot Bontang melalui Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM).
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaBPS memperkirakan Indonesia akan mengalami surplus beras akibat panen raya petani yang terjadi sejak Januari hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut dipotong guna memenuhi kebutuhan penyediaan Bansos.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca Selengkapnya