PLN tidak lagi terancam gagal bayar
Merdeka.com - PT PLN (Persero) tidak lagi terancam bakal gagal bayar atau bangkrut (default) setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat mengalokasikan dana cadangan energi sebesar Rp 23 triliun.
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman menyebutkan, PLN terancam gagal bayar jika hanya boleh menggunakan dana subsidi yang disepakati sebesar Rp 65 triliun.
Sebab, kemampuan pembayaran perseroan atas pinjaman tanggungan (debt service coverage ratio/DSCR) menjadi rendah. PLN pun harus menggunakan seluruh dana cadangan energi tersebut.
"Tetapi kan disetujui jadi hal itu (gagal bayar) tidak akan terjadi. Tidak bisa kalau tanpa dana cadangan. Kalau dengan dana cadangan energi itu, baru DSCR aman atau di atas batas minimal 1,5 kali. Walau angka DSCR tersebut tidak setinggi jika usulan subsidi listrik yang diajukan pemerintah dikabulkan DPR," jelas Jarman di Jakarta, Kamis (26/4).
PLN terpaksa harus mengurangi besaran investasi listrik tahun ini dan ada sedikit pengurangan untuk proyek baru. Sedangkan untuk proyek yang sudah on progress, akan tetap berjalan. "Investasi untuk proyek baru nantinya bisa tidak seluruhnya dikucurkan tahun ini tetapi dibagi ke beberapa tahun ke depan. Kami menyerahkan sepenuhnya perencanaan investasi ini kepada direksi PLN," tegasnya.
Namun, ancaman gagal bayar justru muncul jika harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price) merangkak naik. “ICP diasumsikan sebesar USD 105 per barel dalam APBN-P, jika realisasinya lebih dari itu ada kemungkinan subsidi listrik akan membengkak,” ucap Jarman.
Untuk itu, pemerintah meminta PLN untuk mengendalikan pemakaian bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkit. Target pemerintah, realisasi konsumsi BBM pembangkit PLN tahun ini tidak akan melebihi 7,6 juta kiloliter. Dengan demikian, porsi BBM dalam bauran energi bisa sebesar 13 persen.
(mdk/oer)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT BSP Zapin tak melaksanakan pembangunan pabrik MFO di KITB Siak, sedangkan dana investasi Rp8.175.600.000 sudah habis.
Baca SelengkapnyaDari 12 perusahaan tersebut, 7 di antaranya merupakan perusahaan BUMN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Temu Bisnis ini untuk mendorong Kementerian/Lembaga Negara menggunakan Produk Dalam Negeri dalam proses pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaPerusahaan dengan gaji tinggi juga umumnya merupakan perusahaan besar dan telah berekspansi ke beberapa negara.
Baca SelengkapnyaUang tersebut dikembalikan usai Kejagung memeriksa Menpora Dito dalam kasus korupsi BTS.
Baca SelengkapnyaPer Juni 2023 terdapat sekitar 19 negara tertarik untuk berpartisipasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaMembuka Rekening Efek dan RDN BRI sekarang dapat dilakukan di manapun dan kapan pun tanpa perlu bingung mencari perusahaan sekuritas.
Baca SelengkapnyaDari pengakuannya, gadis ini berhasil membangun bisnis dengan modal uang Rp300 ribu saja.
Baca Selengkapnya