PLN: Tarif Setrum untuk Mobil Mobil Listrik Lebih Murah dari BBM
Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menargetkan tarif pengisian energi kendaraan listrik lebih murah dari harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Saat ini PLN membuka kesempatan pihak swasta menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto WS mengatakan, agar masyarakat tertarik menggunakan kendaraan listrik, PLN akan membuat tarif listrik untuk kendaraan listrik lebih murah dari harga BBM.
"Harga listrik charging station SPKLU harus lebih murah dari bensin target," kata Haryanto, di Jakarta, Selasa (3/9).
Menurut Haryanto, PLN akan membuka kesempatan pihak swasta membangun SPKLU, hal ini untuk mempercepat perluasan infrastruktur pengisian kendaraan listrik. Rencananya, pihak swasta yang menyediakan SPKLU akan diberikan harga listrik khusus.
"Misalnya charging dikelola swasta itu kelompok tarif bisnis charging station dan harga khusus," tuturnya.
Haryanto mengungkapkan, untuk besaran tarif listrik yang digunakan untuk pengisian energi kendaraan listrik dari SPKLU yang dikelola swasta, akan disamakan dengan tarif listrik SPKLU milik PLN yaitu Rp 1.467 per kilo Watt hour (kWh).
"Semua harga yang sampai ke pelanggan sama (antara SPKLU swasta dan PLN)," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Darmawan memastikan kesiapan PLN untuk menghadirkan listrik yang tetap andal dan terjangkau demi menjaga daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini sebagaimana hasil sidang rapat kabinet paripurna pada Senin (26/2) pagi.
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.
Baca SelengkapnyaUntuk mengakselerasi pertumbuhan SPKLU, PLN membuka kolaborasi dengan berbagai pihak.
Baca SelengkapnyaPLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaPercepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaPLN menggelar promo tambah daya listrik lewat program Semarak Awal Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.
Baca Selengkapnya