PLN: Tarif disesuaikan karena banyak indekos pakai listrik subsidi
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan penyesuaian tarif listrik di awal 2017 ini bertujuan agar subsidi listrik bisa lebih tepat sasaran. Sebab, masih banyak pihak yang sebenarnya tidak berhak menerima subsidi, namun masih menggunakan listrik subsidi.
"Jadi listrik ini sebenarnya tidak ada kenaikan harga listrik jadi tetap 450 VA tetap menerima subsidi 100 persen. Dan dari pelanggan 900 VA ini ada yang dalam kategori sebenarnya tidak laik menerima harga dalam tarik subsidi, sehingga dicabut," kata Teten di Kantornya, Jakarta, Jumat (6/1).
Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir mencontohkan, banyak pelanggan 900 VA yang menjadikan rumahnya sebagai kost-kostan. Sehingga, subsidi pelanggan seperti itu dicabut dan dialihkan ke golongan 1.300 VA.
"Karena banyak ada kost-kostan ada 40 kamar ditaruh 900 watt. Rumah kontrakan juga banyak yang menggunakan 2x900 watt. Ini hal yang kita hilangkan, karena ini pencurian subsidi," jelasnya di tempat yang sama.
Dengan demikian, PLN telah mensosialisasikan pencabutan listrik kepada mereka yang tidak berhak menerima subsidi sejak 10 bulan yang lalu. Selain itu, pihaknya juga menambah jumlah masyarakat miskin untuk mendapat subsidi listrik.
"Yang 450 VA jumlah masyarakat miskin ditambah jadi 27 juta keluarga dari hanya 23 juta keluarga. Jadi masyarakat miskin yang diberikan subsidi bukan dihilangkan. Yang tidak diberikan adalah 900 watt memang tidak layak mereka menerima subsidi," pungkas Sofyan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap tiga bulan mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaTagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaAnak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London
Baca SelengkapnyaPLN menggelar promo tambah daya listrik lewat program Semarak Awal Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca Selengkapnya