PLN: Listrik di Kalimantan Siap Tunjang Kehadiran Ibu Kota Baru
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan mengumumkan lokasi pemindahan ibu kota baru dalam waktu dekat ini. Pulau Kalimantan digadang-gadang sebagai ibu kota baru setelah dua kawasan, yakni Bukit Soeharto di Kalimantan Timur dan Kabupaten Gunung Mas di Kalimantan Tengah dikunjungi Jokowi beberapa waktu lalu.
Lantas, apakah kesiapan pasokan listrik di Tanah Borneo sudah mampu menopang kehadiran ibu kota baru?
Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN Machnizon Masri mengungkapkan, sistem kelistrikan di wilayah Kalimantan bakal sudah tersambung atau interkoneksi secara keseluruhan pada 2028 mendatang.
"Mau di mana saja (ibukota ditempatkan) sebenarnya sama saja, karena sebenarnya Kalimantan secara sistem itu, seperti di Kalimantan Selatan-Timur-Tengah itu sudah satu sistem," jelas dia di kantornya, Jakarta, seperti dikutip Senin (15/7).
Berdasarkan Peta Rencana Pengembangan Infrastruktur Ketenagalistrikan Regional Kalimantan RUPTL 2019-2028, jaringan listrik akan tersebar mulai dari Nunukan di ujung timur hingga ke Sambas di ujung barat.
Dalam kurun waktu tersebut, total rencana pengembangan pembangkit di Kalimantan ialah sebesar 4.324,8 MW. Selain pembangkit, PLN juga memperluas transmisi dengan target 10.232 KMS dan mengembangkan gardu induk hingga 3.600 MVA sampai 2028.
Berdasarkan info ketenagalistrikan Direktorat Bisnis Regional Kalimantan PLN, rasio elektrifikasi PLN di wilayah tersebut telah meningkat dari 85,1 persen di 2017 menjadi 90 persen pada 2018.
Hal tersebut turut berimbas terhadap jumlah desa berlistrik PLN, yang bertambah 175 desa menjadi 5.436 desa sejak 2017. Sedangkan 16 persen dari listrik yang digunakan berasal dari energi terbarukan.
Lebih lanjut, Machnizon memperkirakan, kebutuhan listrik pada saat awal ibu kota baru terbentuk mungkin tidak terlalu besar, sekitar 1.000-1.500 MW. Sebab, kondisi ibu kota baru pada masa awal disebutnya tidak akan langsung sepadat Jakarta yang dipenuhi oleh gedung perkantoran sampai pusat perbelanjaan.
"Mengacu ke Putrajaya (ibu kota Malaysia yang dipindahkan dari Kuala Lumpur), itu cuma punya satu mal. Mungkin 500 MW cukup menurut saya. Kalau misalnya nanti kita tahu kebutuhannya sekian, mulainya kan 2024, kan bertahap. Kita bisa saja di RUPTL kalau itu dibaca sampai 2029, kita akan membangun (tambahan pasokan) di Kalimantan 4.000 MW lagi," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaSistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca SelengkapnyaKementerian ATR/BPN terus meningkatkan layanan pertanahan secara elektronik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemadaman listriK PLN masih sering terjadi di berbagai wilayah di Indonesia seperti di Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaJelang Perayaan Hari Raya PLN mencatat terdapat sebanyak 9 kasus gangguan listrik akibat penjor yang menyentuh kabel listrik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaUntuk melistriki wilayah Maluku membutuhkan perjuangan yang berat, sebab harus menghadapi kondisi alam yang menantang.
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaUntuk mengakselerasi pertumbuhan SPKLU, PLN membuka kolaborasi dengan berbagai pihak.
Baca SelengkapnyaPLN siap menjaga keandalan listrik dan melayani seluruh kebutuhan pelanggan agar masyarakat bisa merayakan Nataru dengan aman dan nyaman.
Baca Selengkapnya