PLN diusul garap proyek pipa gas Kepodang-Tambak Lorok
Merdeka.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas diminta untuk mencabut izin PT Bakrie&Brother (BNBR) selaku kontraktor proyek pipa gas Kepodang-Tambak Lorok. Pasalnya, sudah enam tahun berlalu proyek tersebut tak kunjung dikerjakan.
Akibatnya, sepanjang periode itu, PLN harus kehilangan kesempatan untuk menghemat anggaran sebesar Rp 18 triliun atau Rp 3 triliun per tahun.
"Serikat pekerja PLN (SP-PLN) seluruh Indonesia merasakan begitu sulit PLN yang dimiliki rakyat untuk mendapatkan energi primer yang murah dan bersih untuk pembangkit-pembangkit listriknya. Sulitnya PLN mengurangi subsidi dari negara hanya gara-gara benturan kepentingan (conflict of interest) segelintir orang di dalam negeri," kata Ketua SP PLN Deden Adityadharma, di Jakarta, Jumat (11/4).
Menurutnya, BPH Migas bisa memberikan kesempatan kepada PLN untuk mengerjakan proyek itu sendiri. Ini seperti proyek pipa gas dari Muara Bekasi ke Muara Tawar yang digarap sendiri oleh BUMN setrum tersebut.
"Tentu saja dengan dibangun sendiri oleh PLN maka harga gas bisa ditekan lebih rendah," ucapnya.
Jika tuntutan ini tak diperhatikan pemerintah, lanjut Deden, SP-PLN seluruh Indonesia akan mogok kerja dan berunjuk rasa.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek tersebut antara lain PLTS Banyuwangi, PLTS Pasuruan, PLTS Terapung Gajah Mungkur, PLTS Terapung Kedung Ombo.
Baca SelengkapnyaDua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaProduksi LNG KMJ diperkirakan mengalir mulai 2028 dengan rencana kapasitas sebesar 60 MMSCFD.
Baca SelengkapnyaKerja sama akan bernilai penting bagi PGN untuk menjaga ketahanan pasokan gas bumi di berbagai sektor pelanggan.
Baca SelengkapnyaPGN komitmen untuk terus berupaya dalam memenuhi target jargas yang sudah dicanangkan oleh Pertamina.
Baca SelengkapnyaFSRU Lampung terhubung dengan pipa bawah laut berdiameter 24 inci sejauh 21 km ke onshore receiving facility (ORF) di Lampung.
Baca Selengkapnya