Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pilih bayar pajak atau diusir?

Pilih bayar pajak atau diusir? SBY menyerahkan SPT. ©2012 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Pajak adalah salah satu pilar utama penerimaan negara. Kesuksesan pembangunan nasional juga tidak lepas dari peran pajak.Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan dihadapkan pada tantangan yang cukup besar.

Tahun ini, Ditjen Pajak harus mengejar target penerimaan pajak yang nilainya lebih dari Rp 1.000 triliun.Target tersebut tentu sangat tinggi. Tapi sesuai dengan potensi pajak yang ada di Indonesia.

Berdasarkan data Ditjen Pajak, wajib pajak perorangan saat ini sebanyak 110 juta. Namun yang menyerahkan SPT bukti telah membayar pajak hanya 8,8 juta. Sedangkan wajib pajak badan di Indonesia diperkirakan sebanyak 22,3 juta badan usaha berdomisili tetap. Namun hanya 520.000 wajib pajak badan yang menyerahkan SPT.

Tidak bisa dipungkiri bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia masih rendah. Ditjen Pajak melihat kecenderungan masyarakat saat ini adalah hanya mau mendaftar menjadi wajib pajak namun tidak ada keinginan menyampaikan SPT dan membayar pajak.

Masalah ini yang membuat persentase penerimaan pajak tidak signifikan. Rasio pajak Indonesia hanya sebesar 12,6 persen dengan tingkat kepatuhan wajib pajak di bawah 10 persen.

Kondisi tersebut membuat Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany geram. Segala fasilitas yang dirasakan masyarakat, umumnya berasal dari setoran pajak. Namun, masyarakat yang tidak membayar pajak turut merasakan dan menikmati fasilitas itu. Menurutnya, ini adalah bentuk ketidakadilan.

Dalam kacamatanya, masyarakat yang hanya mau menikmati fasilitas negara tanpa mau menjalankan kewajibannya terhadap negara, tidak layak disebut sebagai warna negara yang baik. Bahkan, dia menyebut bahwa warga negara yang tidak taat pajak tidak seharusnya berada di Indonesia.

"Orang-orang yang tidak bayar pajak tapi menikmati hasil pajak itu tidak pantas jadi warga negara, kita usir saja," ujarnya di hadapan mahasiswa saat seminar pajak di Universitas Trisakti, Jakarta, Rabu (10/10).

Pihaknya menyadari besarnya potensi penerimaan pajak ke depan. Terlebih, dalam kurun waktu 5 tahun mendatang, sekitar 100 juta orang Indonesia akan memasuki kelompok pendapatan menengah. Kelompok ini menjadi bidikan Ditjen Pajak untuk dimaksimalkan pembayaran pajaknya.

Potensi yang begitu besar ini belum termaksimalkan karena masyarakat masih belum tertib menjalankan kewajibannya kepada negara. Fuad menyayangkan rendahnya tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat membayar pajak.

Padahal, kata dia, jika masyarakat membayar pajak dengan tertib, pembangunan akan berjalan lancar dan cepat. "Seandainya mereka membayar pajak, kita punya uang lebih banyak untuk membangun infrastruktur yang itu baik untuk pertumbuhan ekonomi kita," katanya.

Untuk mengatasi kekurangan ini, Fuad meminta kerjasama dari semua elemen masyarakat untuk mengawasi kepatuhan pajak tiap orang. Peran akademisi dan orang-orang yang peduli terhadap penerimaan negara, diyakini dapat membantu Ditjen Pajak mendorong masyarakat semakin peduli akan kewajibannya terhadap negara.

"Perlu semua elemen masyarakat ikut membantu termasuk Universitas, tax center, dan konsultan pajak ikut membantu Ditjen Pajak untuk orang-orang yang mereka layani untuk bayar pajak," tuturnya.

Ditjen Pajak juga mengaku tidak tinggal diam. Pihaknya mengklaim terus melakukan berbagai upaya pembenahan diri baik dari sisi Informasi Teknologi (IT), database, dan catatan para wajib pajak.

Beranikah Dirjen Pajak mengusir warga negara yang tidak bayar pajak?

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Memberatkan, Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Bakal Dihapus

Memberatkan, Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Bakal Dihapus

Kebijakan pemutihan tidak efektif, masyarakat cenderung menunda pembayaran pajak karena menunggu pemutihan.

Baca Selengkapnya
Ditjen Pajak Kirim Surat Cinta Via Email ke 25 Juta Wajib Pajak, Begini Isinya

Ditjen Pajak Kirim Surat Cinta Via Email ke 25 Juta Wajib Pajak, Begini Isinya

Masyarakat diminta cermat bila menerima surat cinta terkait pembayaran pajak. Pasalnya, Ditjen Pajak tak ingin wajib pajak tertipu oleh modus penipuan.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Tujuan di Balik Kebijakan Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM

Terungkap, Ini Tujuan di Balik Kebijakan Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM

Luhut mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengkaji mana jalan terbaik untuk bisa memitigasi polusi udara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Soal Penundaan Pajak Hiburan: Hanya Sementara, Bukan Solusi

Pengusaha Soal Penundaan Pajak Hiburan: Hanya Sementara, Bukan Solusi

Pengusaha menyebut, penundaan pajak hiburan yang diserukan Luhut Panjaitan hanya sementara.

Baca Selengkapnya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Semoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'

Semoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'

Di tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.

Baca Selengkapnya
Soal Pembangunan IKN, Anies Lebih Pilih Perbaiki Jalan dan Kelas Rusak di Kalimantan

Soal Pembangunan IKN, Anies Lebih Pilih Perbaiki Jalan dan Kelas Rusak di Kalimantan

Anies menilai dana yang dipakai untuk membangun IKN akan sangat bermanfaat ketika dipakai untuk membangun ruang kelas hingga jalan rusak di Kalimantan

Baca Selengkapnya