PHRI Bantah Bali Sudah Terlalu Penuh Turis Hingga Tak Direkomendasi Dikunjungi
Merdeka.com - Ketua Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Ray Suryawijaya, merasa khawatir dengan pemberitaan Fodor's Travel. Di mana, media wisata asal Amerika Serikat mencantumkan Bali lebih baik dipertimbangkan untuk tidak dikunjungi pada 2020 atau No List.
"Ini berita yang memperhatikan kepada kepariwisataan. Jadi, alasannya tidak tepat Bali over wisatawan yang datang," kata Suryawijaya saat dihubungi, Selasa (19/11).
Pria yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Badung, Bali, ini juga menerangkan bahwa Bali mempunyai 146.000 kamar hunian untuk menampung Wisatawan Mancanegara (Wisman) dan Wisatawan Nusantara (Wisnu) dengan tingkat hunian 9 juta atau mencapai 90 persen kunjungan wisatawan.
"Ini kan baru 6 jutaan (wisatawan) dikomentari Bali sudah over turis, itu salah. Tingkat hunian di Bali ini, rata-rata baru hanya 65 persen. Artinya ada hotel yang (terhuni) 80 hingga 60 persen," ujarnya.
"Kalau saya bilang average (rata-rata) 6 juta tamu yang ada dengan long stay (masa tinggal) lima hari, rata-rata juga baru 65 persen jadi masih ada tersisa kamar 35 persen. Maka itu, Bali masih laik dikunjungi. Lalu untuk menambahnya kita lagi gencar berpromosi sampai tingkat hunian 89 persen," sambung Suryawijaya.
Kondisi Pariwisata Bali
Dia juga menegaskan saat ini kedatangan Wisman di Bali mencapai 6 juta dan Wisnu sekitar 10 juta per tahun dan rata-rata tingkat hunian secara regional mencapai 65 persen. "Artinya kita masih punya room 35 persen. Kenapa dibilang over tourist, jadi itu tidak tepat," jelasnya.
Suryawijaya juga menyampaikan, sebenarnya kunjungan wisatawan di Bali belum sampai ke angka 90 persen dan setiap tahun ditargetkan harus ada peningkatan wisatawan minimum 10 persen dan maksimum 20 persen. Menurutnya, dengan hal itu kondisi di Bali masih bisa dikunjungi oleh wisatawan mancanegara.
Namun, dia juga mengakui memang dalam pariwisata di Bali masih ada masalah seperti infrastruktur untuk mengatasi kemacetan, kemudian sampah dan keamanan. Tetapi, dari pihak Pemerintah Provinsi Bali sudah pro aktif untuk memperbaiki hal itu. Salah satunya adalah pembangunan shortcut atau jalan baru batas kota Singaraja-Mengwitani
"Hal itu, untuk (menyambung) Bali Selatan dan Utara adanya pemerataan dan infrastruktur kita pada saat ini (proses) pembenahan," ujarnya.
Pemberitaan Fodors Travel
Seperti diketahui, Fodor's Travel, meluncurkan daftar destinasi untuk dikunjungi dan lebih baik dipertimbangkan untuk tidak dikunjungi pada 2020.
"Bali, pulau yang paling banyak dikunjungi di Indonesia telah menderita efek pariwisata massal dalam beberapa tahun terakhir, sampai pemerintah menarik pajak turis untuk membantu memerangi efek (pariwisata massal) terhadap lingkungan," dikutip dari situs Fodors.com.
Selain itu, Fodor's Travel menyebutkan, Bali pada 2017 dideklarasikan sebagai kawasan darurat sampah lantaran terlalu banyak sampah plastik di pantai dan perairan dan juga kelangkaan air bersih di Bali. Hal itu disebabkan pembangunan vila dan lapangan golf yang berdampak pada petani lokal dan masih banyak lainnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
18 Wisata di Bali yang Menarik Disambangi, Ini Rekomendasinya
Salah satu daya tarik utama Bali adalah pantainya yang memukau.
Baca SelengkapnyaPeta Wisata Bali yang Indah dan Menakjubkan, Cocok Jadi Pilihan Libur Akhir Pekan
Peta wisata Bali dapat menjadi penuntun Anda saat hendak berlibur ke sana bersama keluarga, sahabat, ataupun sendirian.
Baca SelengkapnyaRektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali
Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bertemu Pj Gubernur, Industri Pariwisata Bali Sampaikan Aspirasi Soal Pungutan Wisman
Diharapkan, dana yang terkumpul nantinya dialokasikan pula untuk kegiatan yang dampaknya dirasakan langsung oleh wisatawan.
Baca SelengkapnyaPariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024
Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPlataran Menjangan, Menciptakan Jejak Hijau di ASEAN Tourism Awards 2024
Plataran Menjangan, sebuah destinasi eksklusif di dalam Taman Nasional Bali Barat, telah meraih pengakuan tinggi di ASEAN Green Hotels 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan di Balik Aturan Turis Asing Wajib Bayar Rp150.000 untuk Masuk Bali Berlaku Mulai Besok
Dengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.
Baca SelengkapnyaWisata di Banyuwangi yang Hits dan Terbaru, Cocok untuk Manjakan Mata di Akhir Pekan
Merdeka.com merangkum informasi tentang wisata di Banyuwangi yang hits dan terbaru, sangat cocok untuk memanjakan mata di akhir pekan.
Baca Selengkapnya12 Wisata Thailand yang Indah dan Populer, Tawarkan Pengalaman Liburan Seru
Ada banyak tempat wisata Thailand yang menawarkan panorama keindahan alam yang memesona. Bahkan keindahan bangunannya pun dapat memukau mata.
Baca Selengkapnya