Pesimis dengan Tax Amnesty, Rupiah merosot ke Rp 13.271 per USD
Merdeka.com - Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah di perdagangan hari ini, Kamis (25/8). Rupiah dibuka di level Rp 13.254 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.252 per USD.
Mengutip data Bloomberg, pelemahan Rupiah masih terus berlanjut usai pembukaan. Bahkan, Rupiah sempat menyentuh level Rp 13.271 di satu jam awal perdagangan.
Head of Research NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, harga minyak dunia yang cenderung melemah disertai laju USD yang menguat jelang pertemuan The Fed di akhir pekan ini membuat Rupiah masih sukar untuk berbalik menguat.
Pelemahan Rupiah masih terjadi jelang akhir pekan di mana akan diumumkannya data-data ekonomi penting, salah satunya laporan pertumbuhan GDP kuartal II AS yang akan menjadi bahan pertimbangan The Fed dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan moneter tingkat suku bunga nya.
Selain itu, banyak pelaku pasar yang pesimis dengan realisasi tax amnesty yang membuat Rupiah tidak bergairah.
"Masih minimnya sentimen positif sementara pelaku pasar makin pesimis terkait realisasi tax amnesty hingga akhir bulan Agustus membuat Rupiah masih bergerak tertekan di pekan ini," ujar Reza dalam hasil risetnya.
Di sisi lain, kembali munculnya anggapan terkait pemangkasan tingkat suku bunga makin membuat USD berpeluang lebih perkasa lagi terhadap mata uang lainnya.
"Cermati sentimen yang ada yang mampu mempengaruhi laju Rupiah."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaDalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca Selengkapnya