Perusahaan Ritel Online Raksasa Ini Bantu Uang Kuliah 750.000 Pekerja
Merdeka.com - Amazon menawarkan untuk memberikan biaya kuliah bagi 750.000 pekerja garis depannya di Amerika Serikat. Tawaran itu datang ketika raksasa belanja online tersebut berjuang untuk menarik dan mempertahankan staf di tengah kekurangan tenaga kerja di seluruh industri.
Dikutip dari laman BBC, Amazon mengatakan akan menginvestasikan USD 1,2 miliar dalam skema tersebut. Dengan para pekerja yang dapat mengakses pendanaan tahunan selama mereka bekerja di perusahaan itu.
"Amazon sekarang adalah pencipta lapangan kerja terbesar di AS, dan kami tahu bahwa berinvestasi dalam pelatihan keterampilan gratis untuk tim kami dapat memberikan dampak besar bagi ratusan ribu keluarga di seluruh negeri," kata Dave Clark, kepala konsumen global Amazon.
Ini adalah perusahaan besar terbaru yang menawarkan untuk mendanai pendidikan pekerja mereka setelah langkah serupa yang dilakukan oleh Walmart dan Target.
Dalam sebuah posting blog, Amazon mengatakan tawaran biaya kuliahnya akan berlaku di "ratusan mitra pendidikan di seluruh negeri" - tanpa menyebutkan universitas mana.
Tak hanya biaya kuliah, Amazon juga membeberkan akan memfasilitasi jenis pendidikan lain termasuk ijazah sekolah menengah dan kursus bahasa Inggris, serta memperluas pelatihan karir di tempat kerja hingga untuk 300.000 staf.
Diketahui, perusahaan-perusahaan AS menawarkan berbagai manfaat dan insentif untuk mendekati karyawan mereka agar kembali bekerja karena pembatasan yang sudah dilonggarkan.
Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, lowongan pekerjaan mencapai rekor tertinggi baru yaitu 10,9 juta pada Juli 2021, melampaui jumlah pengangguran yang mencapai lebih dari dua juta.
Para ahli menyebut adanya orang-orang yang berhenti bekerja selama pandemi, kekhawatiran yang masih ada tentang COVID-19 dan kurangnya pengasuhan anak telah memperpanjang kekurangan tersebut.
Bulan lalu, supermarket Walmart mengatakan akan membayar biaya kuliah dan buku untuk staf per jamnya, dengan sekitar 1,5 juta orang yang memenuhi syarat.
Sementara itu, Target mengatakan akan menawarkan gelar sarjana gratis kepada lebih dari 340.000 karyawan di toko-tokonya di AS.
Perusahaan juga telah mendorong kenaikan upah awal atau menawarkan bonus untuk pekerja, dengan beberapa bahkan mendesak anak-anak berusia 14 dan 15 tahun untuk melamar guna mengatasi kekurangan tersebut.
Reporter: Natasha Khairunisa Amani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Mei 2024, Tokopedia menaikkan biaya layanan atau biaya admin yang dibebankan kepada pedagang sebagai mitra kerja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaHari menyebut, ada beberapa alasan mengapa perusahaan belum dapat melaksanakan kewajibannya untuk membayar THR Lebaran 2024 kepada pekerja.
Baca SelengkapnyaTingkatkan pengalaman belanja online, Shopee luncurkan inovasi Garansi Bebas Pengembalian.
Baca Selengkapnyaleksibilitas bekerja dari rumah memfasilitasi keseimbangan kehidupan kerja yang dapat meningkatkan kreativitas dan produktivitas.
Baca SelengkapnyaSetiap tahun terjadi kasus kecurangan demi tidak membayar THR karyawan.
Baca SelengkapnyaKasus perdagangan orang terus muncul dari tahun ke tahun
Baca Selengkapnya