Perusahaan leasing akan terkena imbas pembatasan DP

Merdeka.com - Keluarnya aturan Bank Indonesia soal uang muka atau down payment (DP) kredit kendaraan bermotor, akan berpengaruh pada perusahaan pembiayaan (leasing) kredit kendaraan. Pengusaha dipastikan akan bersikap soal adanya pengetatan aturan uang muka.

"Saya kira perusahaan pembiayaan kredit akan bersikap terkait hal ini. Kalau industri akan terkena efek  keduanya dari perusahaan pemberi kredit," ujar Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor Joko Trisanyoto saat dihubungi merdeka.com, Jumat (16/3).   

Dia menegaskan pihaknya belum bisa berkomentar jauh adanya patokan uang muka yang diberlakukan Bank Sentral."Kami akan melihat dulu pada sisi pasar, masing masing merek itu ada perbedaan," katanya.

Joko mengatakan paling tidak, sekitar 40 persen penjualan Astra Motor, berasal dari kredit, dengan uang muka yang beragam mulai 20 persen sampai 35 persen. "Sisanya kebanyakan masih tunai," katanya. Kami belum bisa memprediksi aturan ini bisa memberatkan masyarakat atau tidak.

Hari ini, Bank Sentral mengeluarkan aturan tentang penerapan manajemen risiko pada bank yang melakukan pemberian kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan bermotor. Dimana bank sentra menetapkan uang muka untuk roda dua minimal 25 persen dan roda empat minimal 30 persen serta kendaraan roda empat untuk keperluan produktif minimal uang muka 20 persen.