Perumnas dan KAI bangun apartemen dekat Stasiun Pondok Cina senilai Rp 1,45 triliun
Merdeka.com - Perum Perumnas dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) meresmikan pembangunan rumah susun dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) atau kawasan berbasis transportasi massal senilai Rp 1,45 triliun di Stasiun Pondok Cina, Depok.
"Proyek TOD Depok ini merupakan proyek TOD kedua setelah TOD Tanjung Barat. TOD hunian terintegrasi kali ini di atas Stasiun Pondok Cina, ibaratnya buka pintu rumah langsung stasiun," ujar Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo, Senin (2/10).
Pembangunan empat tower di TOD Depok setinggi 44 lantai akan menampung 3.693 unit hunian dengan lahan seluas 27.706 meter persegi. Harga yang dipatok adalah Rp 7 juta per meter persegi dengan dua tipe ukuran, yakni 32 meter persegi dan 40 meter persegi. Dengan demikian, harga jual hunian vertikal itu sekitar Rp 220 juta hingga Rp 280 jutaan.
Ada pun masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mendapat porsi sekitar 30 persen dari total hunian yang ada sesuai arahan Menteri BUMN.
"Pembangunan akan kita selesaikan tahap pertama dua tower dalam 20 bulan, kemudian enam bulan berikutnya baru diselesaikan tower ketiga dan keempat," jelasnya.
Menteri Basuki yang meresmikan groundbreaking menyampaikan terima kasihnya karena BUMN perumahan itu telah mengalokasikan 30 persen hunian untuk MBR. Dukungan tersebut sangat penting dalam mewujudkan program pemerintah untuk menciptakan satu juan rumah untuk rakyat.
"Beberapa bulan lalu kita 'groundbreaking' di Tanjung Barat, sekarang di Depok, nanti mungkin ada TOD lainnya. Ini akan terus kita kembangkan sejalan dengan pengaturan transportasi Jabodebek sehingga semuanya nanti terintegrasi antara hunian dan transportasi," kata Basuki.
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan kerja sama pembangunan rumah susun Pondok Cina Depok ini yang akan dilaksanakan dengan pemanfaatan atas lahan PT KAI memperhatikan pola kerja sama jangka panjang sebagaimana pada Permen BUMN No.PER13/MBU/09/2014 Tentang Pedoman Pendayagunaan Aset Tetap Badan Usaha Milik Negara. Besarnya pengguna moda transportasi Commuter Line sudah mencapai 1.024.000 orang per hari. Angka ini akan terus meningkat hingga mencapai target sebesar 1,2 juta penumpang per hari pada 2019.
"Pembangunan rumah susun ini akan menjawab kebutuhan hunian bagi masyarakat yang bermukim di wilayah stasiun tersebut," jelas Edi.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah perusahaan yang turut membangun hunian, antara lain Konsorsium Nusantara dan Pakuwon yang membangun apartemen dan rumah tapak.
Baca Selengkapnyapenangkapan AARN berkat hasil kerjasama dari tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, Polsek Cikarang Barat dan Polrestabes Bandung
Baca SelengkapnyaErick berkelakar, jika BUMN diminta mengelola Kota Tua seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII), hal itu patut dipertimbangkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembangunan rumah dinas untuk Menteri PUPR sudah selesai dengan fasilitas standar, seperti kamar tidur, dapur, ruang tamu dan ruang rapat.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, kasus ini ditangani Polsek Metro Penjaringan.
Baca SelengkapnyaSeorang pembuat patung asal Cimahi memberikan patung gratis kepada Dedi Mulyadi, saat diberi uang Rp100 juta, pematung itu menolak.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta agar Pemda melakukan pengembangan dari proyek yang diselesaikan pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaPerjalanan dinas tersebut membawa misi membahas kerja sama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.
Baca SelengkapnyaSeharusnya kalau itu dibagi rata ke 40 Kota di Indonesia dalam waktu lima tahun bisa akan bisa menjadikan kota lain selevel Jakarta.
Baca Selengkapnya