Pertamina segera dapat partner eksploitasi blok Natuna
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya mineral (ESDM), menargetkan pada akhir tahun, partner PT Pertamina untuk eksplorasi dan eksploitasi blok East Natuna segera ditetapkan. Blok minyak dan gas yang berada di Kepulauan Riau diprediksi memiliki cadangan gas sebesar 200 triliun kaki kubik.
"Pokoknya harapannya tahun ini paling lambat. Yang akan diselesaikan mengenai partnership PT Pertamina, sedang kita coba selesaikan," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Evita Legowo di Hotel Gran Melia, Jakarta Kamis (28/6).
Awalnya, proyek blok East Natuna akan dikelola konsorsium PT Pertamina sebagai pemimpin dengan perusahaan migas asal Perancis Total, Exxon Mobil asal Amerika Serikat, dan Petronas Carigali yang sudah diputuskan pada Desember 2010. Namun, Petronas mengundurkan diri dalam konsorsium blok tersebut.
Konsorsium saat ini sedang membahas intensif fiskal untuk mengembangkan blok yang diperkirakan bisa menelan investasi sekitar USD 40 miliar itu. East Natuna diklaim memiliki cadangan gas terbesar di Asia Pasifik atau sebesar 200 triliun kaki kubik (tcf) dengan kandungan karbon dioksida sebesar 71 persen sehingga hanya bisa menghasilkan gas alam sebesar 46 triliun kaki kubik.
Sebelum dilimpahkan kepada konsorsium Pertamina, blok tersebut dikelola oleh anak usaha ExxonMobil, Esso Indonesia. Namun pengembangan lapangan tersebut terhambat karena harga gas menjadi mahal.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para investor internasional akan semakin melirik Pertamina untuk menanamkan investasinya.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaSejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPenghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaTersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPenyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca Selengkapnya