Pertamina: Energi Baru Terbarukan itu Mahal
Merdeka.com - Senior Vice President Research and Technology Center (RTC) PT Pertamina (Persero), Dadi Sugiana mengakui cukup sulit untuk mengembangkan energi terbarukan atau renewable energy di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah harga yang terlalu tinggi untuk bisa masuk ke arah sana.
"Renewable energi itu mahal," kata dia saat ditemui di Jakarta, Rabu (27/11).
Kendati begitu, dirinya meyakini ke depan energi terbarukan bisa dapat lebih murah sehingga bisa dikembangkan di Indonesia.
"Sebenarnya seiring berjalannya waktu degan produk semakin massal produk bisa makin murah, tapi memang di awal butuh kerelaan dari pemerintah dan konsumen," jelas dia.
Tantangan Dihadapi Indonesia
Sebelumnya, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Rinaldy Dalimi, mengungkapkan sejumlah hal yang mesti dilakukan agar Indonesia dapat mencapai target bauran energi 23 persen di 2025. Menurut dia saat ini yang menjadi tantangan bagi pengembangan EBT yakni harga yang masih mahal.
"Jadi permasalahan kita adalah harga. Kalau harga sudah murah, tidak perlu ada lagi tidak perlu lagi harga khusus, tidak perlu lagi subsidi, insentif, dan sebagainya kita akan beli sendiri. Seperti lampu LED sekarang ini. Kemarin saya lihat yang 3 Watt hanya Rp 6.000 sekarang, dulu ratusan ribu rupiah," kata dia dalam pembukaan pameran 'The 7th Edition of INAGREENTECH 2019', JI-Expo Kemayoran, Jakarta.
Kebijakan energi nasional telah mengamanatkan bahwa perhitungan tarif listrik EBT menggunakan skema fit in tariff. "Harga EBT diamanatkan oleh kebijakan energi Nasional bahwa dia adalah fit in tariff. Fit in tariff berarti itu harus di-compare dengan harga energi setempat," urai dia.
Sebagai contoh, dia mengatakan bahwa perhitungan tarif EBT di daerah Papua, tidak bisa dibandingkan dengan harga di Pulau Jawa. Sebab tentu harganya menjadi tidak kompetitif.
"Misalnya di Papua harga energi di sana mahal sekali. Harga EBT harus di-compete dengan harga di sana bukan dengan harga di pulau Jawa," jelas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satgas Pertamina Sukses Amankan Pasokan Energi Natal dan Tahun Baru
PT Pertamina (Persero) sukses mengamankan pasokan energi nasional selama masa Natal dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Begini Strategi Pertamina Kembangkan Inovasi Teknologi dan Energi
Inovasi yang dikembangkan diperluas tidak hanya terbatas berbasis energi baru terbarukan (EBT), namun menjadi dua inovasi, yakni inovasi teknologi.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaBersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran
Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Aktifkan Satgas, Jamin Distribusi Energi Lancar Saat Libur Nataru
Peran Tim Satgas Nataru menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat selama libur Nataru
Baca SelengkapnyaDi Forum CERAWeek, Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda Untuk Penuhi Energi Nasional
Nicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca SelengkapnyaTuntaskan Tugas, Pertamina Patra Niaga Penuhi Konsumsi Energi Masyarakat Sepanjang Nataru
Pertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
Baca SelengkapnyaPertamina Siagakan Satgas RAFI 2024 untuk Jaga Pasokan Energi
Satgas RAFI 2024 bertugas mulai Minggu, 25 Maret hingga 21 April 2024.
Baca Selengkapnya