Pertamina belum bahas kenaikan harga BBM non subsidi
Merdeka.com - Vice President Cooporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito mengatakan, saat ini jajaran direksi Pertamina belum membahas kenaikan harga BBM non subsidi, karena masih menunggu masa lebaran selesai. Padahal, rencana kenaikan diterapkan setelah lebaran Idul Fitri.
"Belum dibahas di BOD-nya belum, tunggu beres dulu (lebaran) dengan tenang," kata Adiatma, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (21/6).
Menurut Adiatma, saat ini Pertamina memiliki banyak pertimbangan, sebelum mengambil keputusan kenaikan harga BBM non subsidi. Termasuk menunggu berakhirnya arus balik lebaran. Sebab, Pertamina masih fokus dalam penyediaan BBM dan Elpiji untuk arus balik.
"Karena memang banyak pertimbanganya, bukan hanya karena oh harga naik-naik. Sekarang kan latar belakangnya marketing banyak pertimbangan, ini dulu beres premium solar aman baru," ujarnya.
Terkait dengan konsumsi BBM pada lebaran tahun ini, terjadi kenaikan konsumsi 200 ribu kilo liter (kl) atau 17 persen dibanding tahun lalu. Akibat kenaikan konsumsi tersebut adalah bertambahnya jumlah kendaraan sebesar 13 persen.
"Tapi yang jelas kita perbandingkan lebaran tahun lalu 200 juta liter (200 ribu kl) jadi H+ 4 tahun lalu dibanding tahun ini YOY. Naiknya banyak kan mobil naik 13 persen, bahan bakarnya17 persen, jaraknya (tolnya) makin jauh dulu nggak pulang ke surbaya sekarang semakin bagus," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPada cuti lebaran tahun ini Pertamina juga menyiagakan Call Center 135 yang bisa dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan BBM mendadak.
Baca Selengkapnya