Pertamax naik, Menteri ESDM sindir masyarakat terlalu mendramatisir
Merdeka.com - Setelah sempat dibatalkan, akhirnya PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bahan bakar (BBM) jenis Pertamax atau Ron92, Sabtu (30/5). Kenaikannya sebesar Rp 500 per liter. Saat ini harga Pertamax mencapai Rp 9.300 per liter.
Besaran kenaikan kali ini lebih rendah dibanding rencana awal pada pertengahan Mei lalu sebesar Rp 800 per liter.
Menteri ESDM Sudirman Said menegaskan, pemerintah tidak ikut campur dalam penentuan harga Pertamax. Sebab, itu sepenuhnya hak badan usaha, sudah ada hitungan untung rugi dari sisi bisnis perusahaan. Dia hanya berpesan agar masyarakat tidak terlalu berlebihan merespon kenaikan harga Pertamax.
"Kadang orang mendramatisir seolah-olah BBM naik tinggi. Padahal hanya 5 persen masyarakat yang beli Pertamax. Dan mereka rata-rata punya mobil 3-4 buah. Mobil 1 juga ada sih yang mau ambil jatah subsidi," sindir Sudirman Said saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Minggu (31/5).
Diakuinya, harga Pertamax Rp 9.300 per liter lebih mahal jika dibandingkan dengan bensin Super milik SPBU Shell dan Performance 92 milik SPBU total yang harganya Rp 9.100 per liter. Dia hanya menanggapi santai.
"Yang konsumsi pertamax siapa sih? Kan orang orang kaya. Kalau orang kaya yang sedikit ikut menghantam dan merepotkan Pertamina kan kasihan. Biarkan itu produk kompetitif."
Meskipun harga Pertamax lebih mahal dari produk serupa milik SPBU asing, Sudirman yakin Pertamina tidak akan kehilangan konsumennya.
"Dan kalau Pertamina jual lebih dari swasta berarti market ada. Jadi silakan. Pertamax juga 5 persen dari konsumsi," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM berdialog dengan manajemen dan pekerja Pertamina dan melihat langsung kesiapan Kilang Cilacap.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaHengkangnya Ahok dari Pertamina karena akan fokus berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud dalam pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPertamina mendukung Kementerian BUMN yang menggelar kegiatan mudik asyik bersama BUMN 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca Selengkapnya