Permintaan listrik tinggi, PLN dorong pertumbuhan industri lokal

Merdeka.com - Setiap tahun kebutuhan akan listrik selalu mengalami pertumbuhan. Tahun ini diperkirakan kebutuhan listrik tumbuh 10 persen. Angka ini di atas PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang hanya menargetkan pertumbuhan listrik sebesar 9 persen.

Besarnya kebutuhan listrik mendorong Kementerian Perindustrian melalui peraturan No 54 tahun 2012 membuat aturan tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan. Dalam aturan tersebut, memuat secara rinci tentang batasan minimal 40 persen penggunaan komponen dalam negeri yang harus ada dalam setiap kegiatan pembangunan pembangkit, gardu induk, jaringan transmisi dan distribusi tenaga listrik.

"Kita lupa produk dalam negeri memberi banyak multiplier efek yang nggak kita ukur. Di sini kesalahan kita," ujar Direktur Utama PLN Nur Pamudji di Auditorium PLN, Jakarta, Kamis (13/6).

Oleh karena itu, sejak 1 Maret lalu, PLN mengaku sudah berkomitmen untuk mengawal produk lokal dalam bidang kelistrikan. PLN mewajibkan industri pemasok spare part mencantumkan secara eksplisit, peralatan apa saja yang dipasok dari dalam negeri.

"PLN pernah kebobolan, alatnya dibuat di China, di sini hanya di kardusin di bungkus plastik, yang kayak begini kita hukum berat," kata dia.

Agar tak terulang, PLN telah menerapkan 3 cara dalam sistem pengadaan barang yang saat ini sudah terpusat. "Anda harus bersedia open book dengan PLN, sertifikat, costs harus dibedah. Pemasok anda siapa, pabrik mana yang mensupply. Kalau bisa baru berpartner," pungkas dia.