Perlambatan ekonomi tak pengaruhi uang China masuk Indonesia
Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan perlambatan ekonomi China tidak mempengaruhi aktivitas investasi dari negara Tirai Bambu tersebut. Di mana nilai investasi dari China melesat 400 persen dan masuk daftar lima besar investor di Indonesia.
Pada periode triwulan I (Januari-Maret) 2016, Singapura menjadi negara investasi terbesar dengan nilai USD 2,5 triliun, meningkat 141,6 persen dari periode yang sama di 2015. Selanjutnya Jepang dengan nilai USD 1,6 triliun, meningkat 33,4 persen dari 2015. Hongkong dan China dengan nilai USD 500 juta, naik 400 persen dari 2015; dan Belanda dengan nilai USD 300 juta, naik 25,5 persen dari 2015.
"Kalau kita lihat dalam triwulan I bahwa China masuk 5 besar negara investasi di Indonesia, ini indikasi bahwa komitmen China terus meningkat," kata Franky di Kantornya, Jakarta, Senin (25/4).
Dia menambahkan, perlambatan ekonomi justru menjadikan China memperbanyak investasi di berbagai negara. Tentunya hal ini berguna agar ekonomi di negaranya meningkat.
Di Indonesia sendiri, China berinvestasi di berbagai produk, seperti smelter, semen, elektronik, pengalengan ikan, dan industri perikanan.
"Variasi (investasi dari China) banyak sekarang tidak hanya smelter. Kenaikan yang 400 persen membuktikan investasi lebih cepat dalam realisasinya. Dan ada beberapa yang hampir selesai," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaPemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaTren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Senang Banyak Investor Swasta Masuk IKN
Menurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca Selengkapnya